Chapter 3

665 120 35
                                    

Mata elangnya menatap gedung yang didominasi kaca, banyaknya manusia yang berjalan di sekitar membuat pemuda tampan itu mengamatinya satu persatu.

Mobil mewah keluaran terbaru yang ditumpanginya berhenti tepat di teras gedung mewah itu.

Setelah beberapa saat, 3 orang di dalamnya segera beranjak turun.

Ketiganya berjalan beriringan menuju sebuah ruangan.

"Silakan duduk Sir Barrack dan keluarga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Silakan duduk Sir Barrack dan keluarga."

"Terima kasih."

Wanita paruh baya dengan nama Terrysa itu tersenyum cantik. "Saya sangat menunggu kedatangan anda sejak kemarin."

Wanita cantik di depannya tersenyum. "Kami baru sampai tadi pagi." Jawabnya dengan lembut.

Miss Terry tersenyum. "Terima kasih sir dan madam Barrack, Tiger memenangkan Olimpiade 2 tahun lalu, dia sangat pantas masuk ke sini."

Sang ibu dari pemuda yang baru disebut tersenyum bangga mendengarnya. "Dia bermimpi untuk menjadi Ilmuwan hebat, kami tidak perlu menghalanginya." Ucap wanita yang tak lain adalah Yasmine.

Miss Terry mengangguk setuju. "Tentu, dia adalah masa depan yang cerah untuk NASA."

Setelah berbincang singkat, Miss Terry langsung mengantarkan ketiganya untuk melihat kamar yang akan Tiger tempati selama menempuh pendidikan di Akademi NASA.

"Kami sudah membersihkannya tadi pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kami sudah membersihkannya tadi pagi." Ucap Miss Terry setelah membuka pintu kamar yang akan Tiger tempati.

"Kau ingin tinggal disini atau mencari kamar lain?"

Pemuda tampan berusia 17 tahun itu terdiam sebelum menggeleng pelan. "Ini sudah cukup, dad."

Yasmine tersenyum mendengarnya. "Untuk makan bagaimana Miss Terry?" Tanyanya.

"Disini ada kantin sehat dan Supermarket yang buka 24 jam madam, kami juga menyediakan dapur khusus jika anak-anak ingin masak sendiri lengkap dengan bahannya." Jelas Miss Terry yang mengerti isi pikiran ibu 7 anak itu.

Yasmine menghela napas lega. "Sangat lega mendengar hal itu." Ucapnya seraya menatap sayang sang putra sulung. "Mami tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi." Ia sangat percaya bahwa Tiger mampu mengurus keperluannya sendiri dengan baik.

MasterWhere stories live. Discover now