22. Laura Sedih, Rafael Khawatir

24 1 0
                                    

Happy Reading guys💜💜🤍🤍
.
.
.
.

Seminggu kemudian semenjak kejadian di cafe itu Laura entah mengapa jadi menghindari Rafael dia merasa Malu, bahkan Rafael selalu mengirimkan chat tidak pernah iya bales.

Laura segera membersihkan dirinya sebelum dia belajar, namun saat ingin  ke kamar mandi ibunya menyuruh untuk membeli sesuatu ke supermarket.

"Laura"teriak ibunya dari luar kamar

"Iya Bu sebentar"

"Lagi ngapain kamu, gak lagi belajar kan?"tanya ibunya.

Laura menggeleng"Gak Bu kenapa, abis ini mau mandi dulu"

"Kelamaan kalau mandi, tolong beliin susu adek kamu sama Sabun cuci abis , ibu mau keluar ada urusan."ujar  ibunya memberikan uangnya kepada Laura.

"Iya Bu, ibu emangnya mau kemana?"tanya Laura penasaran.

"Mau arisan, kamu jaga rumah, jaga adek kamu"jawab ibunya Laura 

"Hati hati ya bu, pulangnya jangan malem malem."kata Laura segera menutup pintu rumahnya.

Laura melihatnya adeknya terlebih dahulu sebelum meninggalkan rumahnya untuk membeli sesuatu yang disuruh ibunya, adeknya tertidur bersama ayahnya iya kira ayahnya tidak ada ternyata ada ayahnya jadi ia tidak begitu cemas meninggalkan adeknya sendirian.

"Laura"

"Laura"

Laura langsung melihat  kedua orang yang memanggilnya ia kira Darel dan Rafael ternyata bukan melainkan Aldi dan Fino.

"Lo ngapain di dirumahnya Laura?"tanya Fino

"Lah lo sendiri ngapain dirumahnya Laura, gue bilangin Rafael nih temennya nikung"

"Lah lo sepupunya sendiri nikung."

"Gue mau ngajakin Laura jalan ke taman tadi gue udah izin sama nyokapnya."ucap Aldi ingin mengajak jalan Laura.

"Woyy anjirlah Rafael aja belum pernah ketemu ibunya, lo udah aja."

"Lo sendiri ngapain kesini, mau nikung rafael lo?"tanya Aldi penasaran.

Fino memberikan paper back kepada Laura yang itu dari Rafael karena kalau Rafael yang mengirimkannya pasti laura akan menghindarinya.

"Apa ini Fin?"

"Itu dari cowok lo"

"Rafael mana, ko lo yang kesini?"

"Nanti kalau Rafael kesini lo malah gak mau ketemu, jadi gue wakilin Rafael buat ngasih ini buat lo soalnya dia lagi galau gara-gara gak dibales chatnya sama lo."kata Fino.

"Makasih ya, makasih buat lo yang udah mau bantuin Rafael , makasih juga buat Rafael udah kasih ini , bilangin ya maaf gue gak bales chatnya." ujar Laura langsung  menaro paperbacknya ke dalam rumahnya.

saat Laura menaruh dulu Aldi dan Fino saling menatap dengan tatapain tidak suka.

"Itu bukan dari Rafael kan itu dari lo kan, setau gue gak mungkin Rafael gak kasih barangnya lansgung."

"Sok tau banget lo, mau gue Vc Rafael kalau itu dari dia buat Laura, lo iri sama  temen gue bisa dapetin hatinya Laura, sementara lo engga?"

"Gue irian sama Rafael gak banget sih, sorry selera gue sama Rafael beda gue lebih suka sama yang sebanding sama gue, so gue yakin juga sebenernya Laura terpaksa nerima Rafael."kata Aldi dan Laura mendengar dari dalam rumahnya.

FIno tidak terima atas ucapan Aldi ketika aldi menjelekan temennya"Jaga ya ucapan lo, Rafael itu tulus mau dari pertemenan atau percintaan.'

"Tulus, lo liat aja keluarganya oh gue lupa circle lo juga dari keluarga berantakan semua Rafael broken Home, Lo anak yatim, Aska Piatu pantes gabungnya sama Rafael."ujar Aldi

LauraRafaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang