22

16.6K 1.9K 129
                                    

Inay update lagi, Jangan lupa vote dan komen biar Inay semangat updatenya.
Selamat membaca.






Nuo menatap kakaknya yang duduk di sampingnya.

"Apa baby marah ?" Tanya

"Tidak, Nuo hanya tidak suka jadi pusat perhatian"

"Baby tenang saja, tidak akan ada yang berani mengganggu baby"

"Hm, Nuo percaya dengan kakak"

Berita Nuo adik Aland menyebar dengan luas di sekolah. Tapi dipastikan tidak akan ada yang berani membicarakannya di luar sekolah. Mereka tau betul ,mereka tidak bisa berbicara sembarangan tentang keluarga Augustin. Itu bisa membawa masalah untuk diri mereka sendiri jika Augustin merasa terganggu. Jadi berita tentang Nuo hanya bisa beredar di sekitar sekolah.

Nuo langsung mandi setelah pulang dari sekolah dan berganti baju santai. Lalu turun ke ruang tengah. Ia melihat kakak keduanya sedang duduk disana.

"Kakak" sapa Nuo.

"Sini baby" Aarav menepuk area sofa di sampingnya.

Nuo duduk di samping kakaknya. Ia melihat kakaknya sedang bermain game di ponselnya. Nuo menaruh kepalanya di bahu sang kakak. Aarav mengelus pipi sang adik lalu fokus pada ponselnya lagi.

"Kakak ini permainan apa ?"

Aarav menjelaskan dengan singkat permainan yang sedang ia mainkan. Ia sedang bermain game tembak-tembakan. Dan yang terakhir bisa bertahan, ia yang akan dinyatakan jadi pemenangnya.

"Sial" umpat Aarav

"Kakak tidak boleh berkata kasar"

"Oke oke kakak minta maaf. Jangan di tiru ya"

"Kakak anak-anak sekolah sudah tau kalau Nuo adik kak Al"

"Bagus kalau begitu, kakak tidak masalah. Cepat atau lambat semuanya harus tau kalau Nuo adik kakak dan bagian dari Augustin"

Nuo tidak berbicara lagi, ia hanya ingin memberitahu sang kakak.

"Papah dan kak El belum pulang ?"

"Belum, mungkin nanti malam"

Aland keluar dari lift dan berjalan lalu duduk di samping adiknya.

"Kak Al mau kemana ?"

Nuo melihat kakaknya memakai celana jeans sobek dan jaket.

"Nuo mau ke kantor Papah, apa kak Al sejalan ? Nanti Nuo pulang dengan Papah"

Ia sedang ingin ke kantor sang Papah dan ia ingin pulang bersama.

Tanpa pikir panjang Aland menganggukkan kepalanya. Padahal sebenarnya ia tidak sejalan malah berlawanan arah dengan tujuannya. Tapi demi adik tersayang ia tidak keberatan.

"Baby diantar kak Rav aja ya"

"Baby sudah denganku, ayo baby ganti baju dulu"

"Sama kak..." Ucapan Aarav terpotong dengan nada dering dari ponselnya. Ia mendekatkan lidahnya lalu mengangkatnya.

Aland merasa menang dan membawa adiknya masuk ke kamar untuk berganti pakaian. Setelah mendadani sang adik. Mereka turun dan masuk ke dalam mobil. Sebenarnya aland berencana memakai motor tapi karna adiknya ikut. Ia tidak jadi memakai motor takut adiknya sakit terkena angin, lebih aman pakai mobil.

"Pakai safety beltnya. Bisakan ?"

"Bisa kak"

"Nanti jangan lupa pakai maskernya oke"

sick cannon fodder Where stories live. Discover now