13. BELANJA BULANAN

179 3 0
                                    

     Acha menghela nafas mendengar ucapan Azka yang begitu seenaknya itu.

     "Ini nggak bisa berminggu minggu Azka! Nanti kalau busuk gimana? Mubazir tau!" Seru Acha tidak terima.

     "Kalau busuk ya buang lah Acha!" Sahut Azka dengan enteng.

     Acha meletakkan ikan dan daging ke tempat semula, tanganya mencomot mulut Azka. "Asal ngomong aja kamu!" Geramnya.

     "Loh? Nggak jadi di ambil?" Tanya Azka bingung ketika Acha mengembalikan beberapa daging itu ketempatnya.

     "Ayam aja deh." Jawab Acha mengambil ayam beberapa plastik.

     Lalu mereka berlalu ke arah lorong khusus frozen food. Ada sosis, bakso, nugget dan yang lainnya.

     Acha memborong banyak sosis, nugget, bakso serta tidak lupa kentang frozen kesukaannya.

     Setelah itu mereka pun beralih ke arah tempat minuman. Acha berencana untuk mengisi penuh kulkasnya di dapur bersih dengan beberapa macam minuman.

     Tanpa Acha suruh, Azka malah mengangkat kardus susu kotak, minuman warna, minuman bersoda dengan masing masing 8 kardus. Tentunya tidak lupa ia juga menambahkan stok jus jeruk botol sepuluh kardus.

     "AZKA!! ITU KEBANYAKAN!!" Pekik Acha memukul lengan Azka. Ia begitu kesal melihat tindakan sang suami yang semena mena nya membeli tanpa memikirkan uang.

     Rencananya Acha hanya akan membeli sekardus kardus. Bukan 8 dalam satu merek yang sama.

     "Nggak apa apa kali, Cha." Jawabnya masih sama seperti saat menyuruh memborong ayam, ikan dan juga daging.

     Karena kesal, Acha memilih meninggalkan Azka ke arah lorong sayur sayuran. Ia mengambil beberapa jenis sayur untuk ia masak nanti.

     Azka mendorong tangan Acha yang akan memasukkan sayur ke dalam troli.

     "Jangan beli sayur deh, Cha." Tolaknya kemudian.

     "Lah kenapa?" Acha mengernyit heran.

     "Gue nggak suka sayur. Soalnya sayur bikin eneg!" Ungkap Azka membuat Acha sama sekali tidak mengurungkan niatnya untuk membeli sayur.

     "Sayur ini enak, banyak vitaminnya. Pantesan tubuhnya nggak bagus."  Sindir Acha berbohong.

     Jelas saja tubuh suaminya itu sangat bagus. Kalian inget saja waktu Azka membuka handuknya di depan Acha. Acha dapat melihat semuanya dengan jelas, termasuk perut kotak kotak Azka yang seperti roti sobek.

     Azka melototkan matanya ke arah Acha. Dengan cepat Azka bergerak akan mengangkat baju untuk menunjukkan betapa bagus perutnya.

     "Lo nggak tau perut gue sebagus apa?!" Ujarnya percaya diri.

     Acha mencubit lengan Azka. "Enak aja buka bukaan disini!" Geram Acha kesal.

     Tangan Acha beralih memasukkan semua jenis sayur sayuran ke dalam troli.

     "Jadi kalau di kamar boleh dong ya?" Bisik Azka tepat di telinga Acha.

     Acha bergidik ngeri. Bulu kuduknya ikut berdiri. Lalu mereka pun terus berjalan sampai telah mengelilingi mini market untuk mencari bahan bahan apa saja yang akan mereka perlukan untuk sebulan kedepan.

     ***

     Setelah dari swalayan. Azka memutuskan untuk berbaring di sofa ruang tamu. Harinya sungguh melelahkan.

     Sedangkan Acha tengah menyusun semua barang yang mereka beli di dapur. Azka sudah tidak peduli lagi. Sekarang ia hanya haus dan butuh air.

     "ACHA, AMBILIN JUS JURUK YANG DINGIN DI DALAM KULKAS DONG!" Teriak Azka bergemuruh sampai ke sudut rumah.

DINIKAHI BAD BOY MANJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang