16. MASAKAN PERTAMA

166 3 0
                                    

     Setelah pulang sekolah.

     Sorenya Acha langsung menyiapkan makan malam untuk dirinya dan Azka. Ia membuatnya dari hasil menonton youtube yang baru sekali ia praktekan.

     Entah bagaimana rasanya Acha tidak peduli dan tidak mau tau. Yang terpenting sekarang ia bisa memasak dan melakukan Tugasnya sebagai seorang istri.

     Lagipula kenapa tidak ada pembantu dirumah sebesar ini?

     Acha tidak akan sanggup membersihkan seisi rumah ini seorang diri. Tapi ia juga tidak enak meminta seorang pembantu kepada orangtuanya, yang ada nanti Azka mengira dirinya adalah seorang yang pemalas.

     Azka juga belum pulang sedari tadi.  Bahkan Acha pulang sekolah menggunakan taksi online. Ia pun tidak tau dimana suaminya itu sekarang berada.

     Acha keluar UKS ketika bel sudah berbunyi setengah jam yang lalu, baru setelah itu ia memutuskan untuk pulang sekolah.

     Acha tidak tau dimana Azka. Intinya ia sudah memasak. Urusan Azka makan atau tidaknya itu akan menjadi urusan belakangan.

     Setelah merapikan dan meletakkan semua makanannya di atas meja. Acha berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya dan Azka berada.

     Acha memutuskan untuk mandi terlebih dahulu dan berniat untuk langsung tidur setelahnya. Ia begitu sangat mengantuk.

     ***

     Tiga jam sudah berlalu.

     Sekarang sudah pukul 10 malam. Acha yang tadinya berniat untuk tidur tidak kunjung memutup matanya sedari tadi.

     Acha terus menatap ke arah jam dinding lalu beralih ke sejuta kamarnya.

     Masih tidak ada Azka.

     Kemana perginya ia?

     Apa Azka masih marah kepada Acha?

     Mesin mobil di bawah membuat Acha bergegas turun dari ranjangnya. Itu pasti Azka.

     Acha menuruni anak tangga dengan hati hati, setibanya dia di anak tangga terakhir Azka sudah berdiri di depannya.

     "Kenapa baru pulang? Kamu dari mana aja?" Tanya Acha cemberut.

     "Maaf ya Cha, tadi gue nongkrong dulu sama teman teman. Lupa juga buat ngabarin lo." Terang Acha dengan jujur. Lelaki itu memang tidak suka berbohong hanya saja terkadang keadaan yang memaksanya untuk berbohong.

     Acha tersenyum tipis. "Kamu sudah makan?" Tanya nya penuh harapan.

     Berharap agar Azka belum makan dan akan menikmati makan malam yang ia buat dengan nikmat.

     Namun Acha langsung kecewa ketika Azka mengangguk tanpa berpikir.

     Senyuman Acha langsung langsung luntur, percuma saja ia memasak sedari sore. Apalagi itu adalah masakan pertama Acha.

     "Ya sudah, kamu mandi aja dulu sana! Jangan lupa pakai air panas ya." Titah Acha dengan sendu.

     Harapannya untuk melihat Azka memakan masakan buatannya hilang begitu saja.

     Azka mengangguk lalu berjalan menaiki anak tangga.

     Acha menunduk dan menatap kakinya dengan mata berkaca kaca. "Padahal sku udah capek capek masak." Lirihnya yang masih dapat di dengar oleh Azka.

     Azka kembali turun, ia memegang pundak Acha lembut.

     "Lo emangnya udah makan?" Tanya Azka membuka kembali pembicaraan.

DINIKAHI BAD BOY MANJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang