Part 1

5.2K 20 0
                                    

Aku lagi runsing, perekonomian dari segi penghasilan uang bulanan aku di ambang krisis bulan ini. Aku bingung, tiada dana yang dapat diperolehi oleh LSM aku, mungkin LSM aku, LSM local Cuma berstatus provinsi, jadi pencairan dana lebih kepada LSM yang bersifat nasional. Proyek tanaman rotan manau LSM aku pun masih tidak berpenghasilan kerna mengharap penduduk desa untuk menguruskannya, jarak tempuh desa ke kota kabupaten yang hanya bisa melalui jalan sungai menyukarkan bahan asas seperti pupuk dan pestisida untuk sampai ke desa tersebut. Aku pun tidak bisa untuk komited 100% kerna aku tidak tega untuk tinggal didesa yang listriknya cuman dimalam hari dengan bantuan generator dan harus ke sungai untuk mandi dan buang air. Walaupun kepala adat desa menjanjikan lahan untuk aku, tapi aku lebih selesa untuk tinggal di kota kesayanganku ini, kota Pekanbaru.

"Aha . . . Koran baru sudah datang", kataku dalam hati melihat surat kabar pagi terbitan hari ini tergeletak di dekat pintu pagar . Kuambil surat kabar itu . Langsung aku duduk di kursi di teras sambil membacanya . Sebagai anggota sebuah LSM aku sangat menyukai berita-berita tentang perekonomian Indonesia termasuk krisis ekonomi berkepanjangan yang tengah melanda Indonesia . Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar . Mataku tertumbuk pada sebuah iklan satu kolom yang cukup mencolok .

"Dicari, wanita berusia 30 sampai 35 tahun. Berdarah asli suku disumatera dengan wajah dan penampilan menarik. Tinggi minimal 150 cm dengan berat yang sesuai kurang dari 65kg . Dapat bergaya dan tidak memakai kerudung. Berminat untuk menjadi foto model. Peminat diharapkan datang sendiri ke Ondel Agency, GC4P, Kampung Melayu, Sukajadi, Pekanbaru.

"aku bisa diterima apa nggak ya?" aku bertanya dalam hati . Memang sih, kupikir-pikir aku memenuhi syarat-syarat yang diminta . Usiaku baru menginjak 32 tahun . Tubuhku ramping dengan tinggi 155 cm, tapi tidak seimbang dengan ukuran dadaku yang besaiz C. Wajahku boleh dikirakan agak menarik dengan berbentuk bujur sireh kerna aku berdarah minang . Teman-temanku bilang aku perpaduan antara Arzetti Bilbina dan Fanny Bauty. Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku berlebih-lebihan, tapi aku mengira kemungkin Agency itu mahu mengambil foto busana tradisional kerna mau modelnya yang udah 30an dan juga berdarah asli suku di Sumatera.

Ah, coba-coba saja aku melamar . Siapa tahu aku diterima jadi foto model . Kan lumayan buat menambah penghasilan . aku masuk ke dalam rumah, ke kamarku . "Pakai baju apa ya enaknya?" batinku . Ah ini saja . Kukenakan dress hitam bunga-bunga yang kubeli semasa libur di Kuala Lumpur. Biar Nampak elegan dan sophisticated, pikirku.

Yamaha Jupiter yang kukendarai memasuki jalan yang disebut dalam iklan . Ah, mana ya nomor GC4P, Nah ini dia . Rumahnya sih cukup mentereng . Di halamannya terpampang papan nama Ondel Agency, Agency Photo Studio & Modelling . Menerima anggota baru ." Wah benar ini tempatnya . Kuparkir speda motorku di pinggir jalan . Di sana sudah banyak bertengger speda motor dan mobil yang lain . aku masuk ke dalam . Astaga! Di dalam sudah banyak cewek-cewek cantik . Pasti mereka juga adalah pelamar sepertiku . Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk . aku kagum melihat kecantikan wajah mereka dan kemolekan setiap mereka. Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran .


ModelWhere stories live. Discover now