8 - 8.1

7 1 0
                                    

Story Main
Bab: 8
[Rumor Cendrawasih & Seni Dewata]
Si Duo berencana ingin pergi ke pulau Walidwipa atau Balidwipa karena katanya akan ada sebuah festival atau acara yang akan datang di sana, disitu akan ada ditampilkannya beberapa kebudayaan dan adat istiadatnya seseorang yang tergantung berasal darimana sukunya.

Singkatnya, Si Duo sampai ke pelabuhan Gilitapang untuk menuju ke pulau Balidwipa, Si Duo membeli tiket menuju kesana dan tentu saja membutuhkan card aventura.


Perjalanan itu membutuhkan sekitar 2-3 jam untuk sampai kesana, selama perjalanan itu. Si Duo berbincang-bincang tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya, sembari menunggu mereka sampai.

"Hey kau tau? Aku mendengar jika rekan Demigod Garuda yakni Burung Goumbruk, baru saja menyelesaikan pemulihan tubuhnya setelah ratusan tahun."

"Ha? Serius? Tidak mungkin, kukira dia tidak akan pulih setelah pertempuran Perang Princeps ke 2"

"Ya, mau bagaimanapun dia adalah salah satu burung perkasa, jangan meremehkan kekuatannya, dia bahkan bisa menerbangkan seluruh hutan di pulau Papuana Nuginia jika ia ingin."

"Aku pernah mendengar ada sebuah bounty atau sebuah ajakan untuk menangkap burung Goumbruk, aku yakin orang yg mencoba menangkapnya pasti berotak miring."

Si Duo hanya menguping pembicaraan sekumpulan Aventura itu, Esther ingat jika burung Goumbruk adalah salah satu rekan seperjuangan Sang Gracia Bayu bersama dengan Demigod Garuda.

"Sebelum itu, pernahkah kau mendengar sebuah rumor yang mengatakan jika ketika kau menjilat salah satu bulu burung Goumbruk, maka sudah dipastikan mereka akan mendapatkan kekuatan super dan dapat mendengar suara angin."

"Itukan rumor lama, kenapa diungkit lagi."

"Tidak tau anak itu, stress memang."

Menemukan orang yang hilang? Esther merasa jika ia telah menemukan adiknya namun masalahnya, cara pergi kesana, bisa saja ia pergi menggunakan kapal melewati Samudra Eirinikos untuk bisa sampai ke Region Dominion Of Amerigo.

Namun, setelah melihat peta dan lokasinya, sangat jauh dan belum tentu ia akan sampai kesana dengan selamat, karena sebelum naik kapal, Esther mendengar salah satu remaja yg mengatakan.

"Di Samudra Eirinikos ada sesosok monster yang bernama Leviathan dan Kraken serta paus Moby yang sangat bbesar sekali hingga sebesar pulau Rokovoko."

"Kau pasti bertakhayul nak, tidak ada monster seperti itu, kau tau? Monster-monster yang kau sebutkan tadi telah lama mati setelah usainya bencana Apocalypse."

"Dia tidak bertakhayul, aku mendengar jika salah satu kapal yang bernama Peqquod diserang oleh paus Moby."

Begitulah Esther dengar, 3 monster yang mendiami samudra Eirinikos, sudah dipastikan bahwa ia tidak cukup kuat bahkan dengan seluruh kekuatannya saja tidak akan mampu melawan para monster-monster laut itu.

Perlu diingat bahwa saat Esther tersesat ke dunia ini bersama adiknya, kekuatannya disegel dan melemah, mungkin kekuatannya saat ini hanya bisa setara dengan monster peringkat C saja.

Esther mendengus kesal saat betapa lemahnya saat ini, meminta bantuan kepada Aventura peringkat atas untuk menuju ke Negara Dominion Of Amerigo sudah dipastikan dinyatakan orang gila.

Siapa juga yang mau kesana saat situasi dunia sudah damai (sedikit) bahkan mungkin para Aventura sudah bersyukur dengan kehidupannya saat ini.

"Ther, jangan menghayal terus." Ujar Yusta yang membuyarkan lamunan Esther, segera Esther tersadar dan kembali menguping (mencari) informasi dari para penumpang kapal.

The Tales Of Journey EsthersWhere stories live. Discover now