Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Introduction
—
The Lazuar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gavin keluar dari kamarnya saat mendengar suara berisik yang dia yakini suara Hansen dan Mirabel yang sedang bertengkar. Benar saja ternyata Hansen berasa disini, sepertinya Ibu memasak makanan jadi Hansen yang membawakan kesini. Ah Dewangga juga terlihat sedang makan bersama Calla, dan dia tidak menemukan Ajun.
"Mas Ajun udah balik?" tanya Gavin.
"Hm, kerjaannya gak bisa di tinggal." jawab Dewangga.
Gavin mengangguk mengerti, kemudiannya bergabung dengan keduanya, "Lo udah gak cemburu Kak lihat mereka berdua?"
"Well, Kak Hansen gak suka yang modelan Mba Mira." Calla menatap keduanya yang sedang beradu argumen, "Lagipula biarin Mba Mira lupain sebentar masalahnya."
"Sebenernya ada masalah lain, kenapa Bang Hansen kesini." Dewangga menunjukkan e-mail masuk nya, "Bang Jerico sama Caroline mau kesini, bahas pertunangan."
"Ah biar ada yang otaknya dingin maksud lo? Kayanya lo semua udah setuju sama Bang Hansen, enak Kak udah dapat restu." ledek Gavin.
Calla hanya tersenyum simpul saat Hansen menghampiri mereka, "Kakak beneran gapapa terlibat? Harusnya kakak hari ini istirahat kan, sibuk mulu dari kemarin."
