🍃Chapter 8 - (Special Flashback)

303 32 6
                                    

FLASHBACK ON

"Mas kenapa kamu harus mabuk lagi?" Tanya elena yang kesal dengan mahes yang lagi - lagi pulang dalam keadaan mabuk.

"Diam kau! Tidak usah sok mengatur hidup ku!" Bentak mahes sambil menjambak rambut elena.

"Ahkkk....mas s-sakit..." teriak elena sambil memegangi rambutnya.

Teriakan elena itu membuat tama yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya pun langsung menoleh ke arah pintu dengan perasaan tidak tenang.

"Ibu....." ucap tama dan langsung beranjak dari duduknya, dengan buru - buru tama pun keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi.

"Ya Tuhan, ibu.....!" Pekik tama saat melihat elena sang ibunda yang sudah duduk bersimpuh sambil memegangi rambutnya yang di jambak oleh mahes.

Selain itu juga tama melihat wajah elena yang memar karena dipukul oleh mahes lalu dengan cepat tama langsung turun dari tangga untuk menolong ibunya.

"Sakit, t-tolong lepaskan rambutku hiksss.....hikssss" tangis elena sambil terus berusaha melepaskan tangan mahes dari rambutnya.

"Apa?! Sakit kau bilang? Heh rasa sakitmu itu tidak ada apa - apanya dibanding rasa sakitku" ujar mahes 

"Dasar perempuan tidak tau diuntung" pekik mahes sambil mendorong elena dengan kasar sampai elena tersungkur ke lantai.

"Ibu......" pekik tama dan langsung lari menghampiri elena untuk menolongnya.

"Ibu....ibu tidak apa - apa kan?" tanya tama panik sambil membantu elena untuk berdiri.

"Tama, kenapa kau kesini nak? Ayo masuk ke kamar mu nak! Ayahmu sedang mabuk" titah elena tetapi tama langsung menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Tidak bu.....aku akan tetap disini untuk melindungimu" tolak tama

"Tidak sayang, kau harus masuk sekarang! Ayah sedang mabuk nak dan hilang kendali" kata elena sambil mendorong tama, tapi tama tetap menolak dan diam disamping sang ibu.

"Justru karena itu ibu, tama harus disini untuk melindungimu" ujar tama dan langsung memasang badan untuk melindungi elena.

"Tama, dengarkan ibu sayang. Masuk kedalam kamarmu!!! Kau bisa terluka nanti" titah elena tetapi tama kekeuh tetap tidak mendengarkannya.

"Minggir kau!!! Jangan ikut campur urusan orang tua!" Ucap mahes yang melihat tama dengan mata merahnya karena mabuk.

"Tidak mau ayah! Tama tidak akan pergi-----" 

Bughhhhh......

"Tama" pekik elena kaget saat mahes memukul wajah tama

Tama pun langsung melihat mahes dengan emosi dan berjalan ke arah nya.

"Ayah!!! Ayah kenapa harus mabuk sih? Selalu saja mabuk seperti ini, knapa selalu marah setiap ada masalah di kantor?"

"Kenapa ayah?! KENAPA?!" Sentak tama sambil mencengkram kedua pundak mahes.

"BUKAN URUSAN MU BODOH!!!" Mahes langsung melepas tangan tama dari pundaknya.

"Jelas ini urusanku juga ayah, kalian itu orang tuaku, jadi aku tidak akan diam saja saat kalian bertengkar seperti ini, apalagi sampai ayah menyakiti ibu" ujar tama dengan mata yang berkaca - kaca.

Mahes melihat tama dengan tatapan tajam, dia tidak suka di tentang apa lagi dengan anak kecil seperti tama.

"TUTUP MULUT MU!!!" Bentak mahes

REGRET[YoonMin]-END✔️Where stories live. Discover now