[Boys Planet Edition]
I can not choose a place to be born
It's not going to be undesirable.
While wandering around the far end of the universe
I wanted to come here
In case
Moonlight Weaving Lifting Days
Go through it and go over it now
In case
Cosm...
'The best way to destroy an enemy is to make him a friend '
.
Happy Reading
🚊
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dua orang remaja pria sedang mengobrol dengan asik diruang keluarga rumah mereka, sudah tiga minggu sejak Yujin tinggal dirumah keluarga Kim dan menjadi bagian dari keluarga itu. Tak pernah seharipun ia merasa menyesal telah bersedia menjadi anak angkat dikeluarga yang begitu menyayanginya meski ia adalah orang asing.
Bahkan Gyuvin juga memperlakukannya layaknya saudara kandung. Yujin tidak pernah sebahagia ini dalam hidupnya. Mungkin dewa akhirnya mendengar semua doa Yujin dan memberikannya hadiah istimewa ini. Yujin juga masih sering bertemu dengan ibunya, meski ia masih tidak enak membawa ibunya kerumah ini jadi mereka selalu bertemu diluar.
"Yujinie, ayo kita ke apartement Hao hyung, dia adalah kakak sepupu yang sering aku ceritakan, aku sudah janji padanya untuk mengenalkanmu.. kau mau?" tanya Gyuvin membuyarkan lamunan Yujin yang langsung menganggukkan kepalanya.
Senyuman Gyuvin merekah, ia lantas menyuruh Yujin untuk bersiap. Mereka berdua berpamitan pada kedua orangtua mereka dan segera berangkat ke apartement Zhanghao menggunakan motor kesayangan Gyuvin.
Setibanya didepan pintu apartement Hao, seperti biasa tanpa permisi Gyuvin memasukkan pin apartement sepupunya dan masuk begitu saja, "hyung, adik sepupumu yang paling tampan datang berkunjung"
Tidak perlu waktu lama bagi Hao untuk menampakkan dirinya dari dalam kamar, wajahnya nampak kesal karena Gyuvin selalu saja membobol masuk kerumahnya namun memarahinya-pun percuma jadi Hao hanya bisa menghela nafas dan mengomel, "tidak bisakah kau membunyikan bel lebih dulu Gyu..vinie-" ucapan Hao terbata saat ia melihat wajah asing disamping Gyuvin.
"hyung perkenalkan ini Han Yujin yang aku ceritakan.." ujar Gyuvin dan Yujin membungukkan tubuhnya sopan, "salam kenal hyung.."
"ah iya, senang bertemu denganmu.." sahut Hao kikuk. Ia sudah dengar tentang keluarga Kim yang mengangkat Yujin ini sebagai anak mereka. Jika diperhatikan Yujin ini memang memiliki kepribadian yang pendiam dan manis, Hao jadi mengingat adik sepupunya yang telah lama hilang.
Situasi saat ini serasa seperti dejavu, ingatan Hao kembali pada belasan tahun lalu ketika ia masih berumur 12 tahun dan datang ke Korea bersama orangtuanya. Saat itu Gyuvin yang berusia 8 tahun berlari menghampirinya bersama seorang anak lelaki yang baru berusia 4 tahun. Dengan senyuman cerah Gyuvin memperkenalkan adiknya Kim Yujin pada Hao. Itu saat pertama kali Hao bertemu dengan si bungsu keluarga Kim.
"hyung kau melamunkan apa?" cicit Gyuvin membuat Hao tersadar.
"ah bukan apa-apa, duduklah dulu.. aku akan pesankan pizza untuk makan siang" sahut Hao sambil tersenyum dan dituruti oleh kedua pria yang lebih muda darinya.
