Chapter 10: Perjalanan Selanjutnya

168 10 14
                                    

1 serpihan dari Permata Galveros telah ditemukan.

Banyak perubahan terjadi di Kota Weilis setelah Permata Hiveria telah berada di tangan Jin.

Kota yang dulunya memberi pengunjung perasaan aneh, sekarang memiliki aura yang begitu berbeda.

Kabut yang menyelimuti kota menghilang, matahari bisa terlihat di langit pada siang hari, bunga-bunga yang sebelumnya terlihat memiliki warna pudar berubah memiliki warna-warna cerah yang cantik.

Dan tentu saja, perubahan paling besar adalah…

Warga-warga kota tidak terlihat seperti mayat berjalan. Mata mereka memancarkan cahaya kehidupan, mereka memiliki warna, dan aura mereka membuat orang lain merasa nyaman.

Laura: Jadi ini Kota Weilis yang sebenarnya…

Michael: Sepertinya mereka membuat kota ini jarang dikenali karena aura mereka karena untuk melindungi Permata Hiveria agar tidak dicuri oleh orang lain

Laura: Oh iya, sebaiknya kita beritahu ayah tentang semua ini

Jin: Astaga- aku lupa tentang Paman Noor! Paman pasti akan marah denganku…

Laura: Kau berlebihan

Skip time, di penginapan

Saat ini, yang lain sedang menunggu di kamar, sementara Jin berada di depan resepsionis untuk menelpon ayah angkatnya, alias ayahnya Laura. Michael yang terbaring di atas kasur, sementara Laura dan Robin bermain permainan papan di lantai bersama Draka dan Leo.

Rencananya, mereka ingin meneruskan perjalanan. Tapi kalau Noor tidak mengizinkan, mereka terpaksa harus pulang dan tidak meneruskan perjalanan mereka.

Robin: Jujur, aku tidak ingin langsung pulang. Aku ingin meneruskan perjalanan ini

Laura: Itu tergantung kalau ayahku mengizinkan kita atau tidak. Untungnya sekolah sedang libur panjang, karena kalau tidak, mungkin kita akan melupakan tentang meneruskan

Michael: Aku penasaran…

Semua menoleh ke arah Michael.

Michael: Kenapa Jin yang dipanggil untuk mengambil kembali serpihan-serpihan itu?

Hening.

Benar juga. Kenapa Jin?

Apa karena dia memiliki buku Penyihir Velsevire itu? Tapi kalau dengan logika itu, banyak orang juga akan dipanggil lewat mimpi seperti Jin. Tapi buktinya, Jin satu-satunya orang yang terpilih untuk mengumpulkan potongan-potongan Permata Galveros.

Keheningan tersebut pecah saat pintu kamar terbuka, menunjukkan sosok pemuda berambut merah panjang melewati bahu dengan bando hitam sebelum pemuda tersebut masuk dan menutup pintu.

Robin: Bagaimana?

Jin: Paman bilang kita boleh meneruskan. Laura dan Michael sudah diizinkan untuk tidak ikut latihan

Michael: Ayah kalian yang terbaik

Laura: Kita akan kemana selanjutnya?

Jin: Menurut buku, ada yang mengatakan sesuatu tentang perang yang terjadi setelah pertemuan antara manusia dan Monkart

Robin: Perang setelah pertemuan antara manusia dan Monkart?

Jin: Perang itu terjadi di tempat lain, sepertinya kita harus menyebrangi laut untuk kesana

Michael: Jangan memintaku untuk menyetir kapal. Aku bisa menyetir mobil, tapi tidak kapal

Jin: Iya, aku yang menyetir, tenang saja

Flower Wings (Monkart)Where stories live. Discover now