Chapter 11: Menuju Cahaya

189 11 33
                                    

Di lautan yang besar, terdapat sebuah kapal yang menampung 4 anak remaja, dan 4 Monkart. Salah satu remaja yang memiliki rambut warna merah dengan warna mata yang sama sedang menyetir kapal tersebut.

Mereka sudah hampir 4 jam berada di laut. Lokasi selanjutnya memang sangat jauh.

Michael: Jin, kau tidak mau makan dulu? Kau sudah menyetir selama hampir 4 jam sekarang, kau pasti lelah

Jin: Aku tidak ingin kita sampai di tujuan lebih lama lagi jika aku berhenti. Sudahlah, tidak apa-apa

Michael mengerti maksud Jin. Michael sendiri pernah menyetir mobil selama beberapa jam pada waktu liburan bersama keluarganya dengan keluarga Jesse karena tempat yang mereka tujui memang jauh.

Tapi masalahnya, Michael bisa bertukar tempat dengan Laura, Noor, atau ibunya. Tapi Jin tidak bisa bertukar dengan siapapun, karena tidak ada orang lain yang bisa menyetir kapal selain Jin.

Michael: Sudahlah, Jin. Nanti akhirnya kita tidak akan sampai tujuan hari ini. Ayo, kau harus makan, atau kau tidak akan bisa menyetir sama sekali. Nanti juga saat malam kau tidur, ayo. Aku tidak mau kau kelaparan

Ingin sekali untuk mengatakan kalau dia baik-baik saja, dan tidak perlu makan saat itu. Tapi dia sudah jelas sangat lapar sekarang, jadi mau tidak mau, dia harus berhenti untuk sementara waktu kalau dia tidak mau pingsan.

Sebelum menaiki kapal, mereka sempat membeli makanan yang banyak untuk dimakan di perjalanan, karena sudah pasti tidak mungkin Jin harus memasak makanan setiap kali ada yang lapar.

Jin berjalan turun dari podium setir, sebelum duduk di lantai bersama Michael.

Michael membuka sebuah bungkusan roti isi selai stroberi, roti kesukaan Jin, sebelum memberikannya kepada Jin. Sementara Michael menikmati roti isi selai coklat-nya.

Keheningan memenuhi area. Yang terdengar hanya suara dari kabin kapal yang berasal dari Laura, Robin, dan para Monkart yang sedang bermain permainan papan.

Kalau Laura dan Robin adalah tipe yang menyukai banyak suara, maka Jin dan Michael adalah tipe yang menyukai kesunyian.

Kesunyian tersebut terasa begitu nyaman, terutama kesunyian itu dibagi bersama orang lain yang berpikiran sama.

Skip time, malam…

Semua tertidur lelap di dalam kabin.

Suara air laut yang tenang tanpa ombak, angin sepoi-sepoi berhembus, dan bulan bersinar terang.

Di saat itu, Michael terbangun dari tidurnya karena merasakan sesuatu.

Dengan kondisi setengah-tertidur-nya, Michael perlahan-lahan berjalan menuju pintu dan membukanya, sebelum keluar dan menutup pintu tersebut kembali.

Dia bisa merasakannya.

Kapal mereka bergerak.

Padahal tidak ada ombak apapun, tapi kapal mereka bergerak, dan mereka juga menurunkan jangkar, jadi seharusnya mereka tidak bisa bergerak.

Rasanya seperti ada yang mendorong kapal ini kedepan.

Michael: Apa-apaan…

Michael berlari ke bagian belakang kapal, tapi tidak ada apapun.

Michael: Apa aku sebaiknya membangunkan yang lain? Tapi, tidak ada yang terjadi…

Di tengah-tengah rasa bingung sang pembalap Monkart tingkat master, dia bisa merasakan ada cahaya di depan sebelum menghilang secepat saat cahaya itu muncul.

Michael: Apa aku sudah mulai gila…?

Dia tidak tahu harus ia lakukan. Ingin mencari tahu bagaimana kapal mereka bisa bergerak dan asal cahaya tadi, tapi mungkin terlalu berbahaya. Ingin membangunkan Jin, tapi rasanya seperti ada yang menahannya untuk kembali masuk kabin.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jun 20, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Flower Wings (Monkart)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora