03. Penjelasan Kiran

152 26 0
                                    

"Jadi gimana?" Wendy menyilangkan tangan di dada, menunggu Kiran memberi jawaban. Setelah tempo hari lalu ponselnya jadi berisik karena ia mendadak terkenal, tentu saja ia harus meminta penjelasan Kiran yang menyebarkan akun twitternya tanpa izin.

Kiran tersenyum kikuk, "Biar kamu punya banyak temen?"

Ada-ada saja, Wendy sudah cukup punya banyak teman kok. Kira-kira sepuluh? Lima belas termasuk keluarga? Entahlah intinya cukup.

"Aku ngga butuh temen banyak-banyak."

Kiran mengedikkan bahu, "Buktinya mendadak terkenal pun bisa dimanfaatin buat dagang 'kan?"

Ucapan Kiran ini ada benarnya juga, kenapa tidak dimanfaatkan untuk jualan saja? Kan lumayan untung banyak dan mungkin label makaronnya bisa menjadi semakin besar.

"Idemu boleh juga, kak."

Kiran yang sudah mempersiapkan jawaban-jawaban atas pertanyaan Wendy pun mengangkat kedua alisnya. Lega, karena cewe cantik nan sedikit galak itu puas dengan jawaban yang ia berikan.

"Tapi kok bisa viral awalnya gimana?"

Senyum Kiran pudar karena ternyata Wendy tidak semudah itu untuk dikelabuhi. Interogasi masih terus berlanjut. Lalu ia meluruskan punggungnya dan berdehem sebelum memberi penjelasan.

"Jadi.."

"Jadi..?" Wendy memiringkan kepalanya. Gerakan simpel seperti ini saja sudah berhasil membuat Kiran terintimidasi padahal Wendy itu adik tingkatnya. Memang bahasa tubuh itu memiliki peran besar ya.

Penjelasan Kiran pun dimulai. Semua dimulai ketika ia bermain truth or dare bersama teman-teman dan juga beberapa adik tingkat dan kakak tingkat, lalu ujung tutup botol sialan itu menunjuknya. Tidak mau melakukan sesuatu yang aneh-aneh, Kiran pun memilih truth, atau mengungkapkan kebenaran.

'Siapa cewek tercantik yang kamu kenal'

Kalau menjawab dirinya sendiri Kiran takut dianggap narsis, jadi ia berpikir sejenak sampai notif chat Wendy masuk ke ponselnya. Oh iya Wendy kan cantik, pikir Kiran. Tentu saja itu membangkitkan rasa penasaran para penghuni fakultas hukum yang saat itu sedang main truth or dare, siapa sih yang ngga penasaran sama cewe cantik yang disebutin Kiran yang punya julukan malaikat fakultas hukum? Dari situlah Wendy diperkenalkan, beberapa juga ada yang meminta sosial media ataupun nomor telfon Wendy. Ia beri sosial media saja, kalau diberi nomor telfon Kiran bisa habis di tangan Wendy.

"Bagus deh ngga nyebarin nomor telfon," Wendy mengangguk paham atas penjelasan Kiran.

Setelah sesi interogasi yang cukup menegangkan, keduanya bertukar obrolan dan candaan selama beberapa saat.

"Oh iya, Wen. Sandika minta nomor telfon, boleh ngga?"

"Sandika? Ketua BEM? Kenapa deh?"

"Katanya dia mau kamu masuk kepanitiaan buat event besok, kamu selalu aktif organisasi 'kan?"

"Iya, yaudah kasih nomorku aja." Wendy menyeruput kopi kesukaannya sampai habis. Lumayan buat menahan kantuk sementara, pun semua ini ditraktir oleh Kiran sebagai permintaan maaf. Jadi ia harus sedikit tidak tahu diri, bukan?

"Kak Adrian, pesen lagi satu!"




Yoo Jimin
as
Kiran Florentina

Yoo JiminasKiran Florentina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
1. Wendyna Punya CeritaWhere stories live. Discover now