NauraRasya7

496 28 2
                                    

//pagi tiba

“sya lo yakin mau sekolah?”
ujar gibran

“yakin”
jawab rasya enteng

“istirahat dulu aja sya, takut kondisi lo masih belum fit”
ujar naura khawatir akan keadaan rasya setelah apa yang terjadi kemarin

“gue sehat”
jawab rasya

“yang bilang lo stres siapa bego!”
ujar adara menyelip pembicaraan mereka bertiga

“tengih nih bocah, dateng dateng bikin rusuh”
ucap gibran menyahuti adara

“apadah, masi pagi”
ujar naura pusing karna adara dan gibran selalu bertengkar jika ada kejanggalan

“yaudah ayo berangkat”
“mana dah tu bontot”
ujar gibran mencari irsyad karna ia tidak unjung keluar

“nahh ini nih”
irsyad yang barusaja keluar dari rumah dan ingin mengambil hoverboardnya pun disambut manis oleh saudara-saudaranya yang daritadi menunggunya

“nyari gue ya”
tanya irsyad

“pake nanya lu”
“ambilin hoverboard gue juga syad”
ujar gibran meneriaki irsyad yang sedang mengambil hoverboard

“gue juga gue juga”
ujar adara

“sepeda gue masi belum kelar, gue nebeng lu ya?”
tanya naura kepada rasya

“nggak”
jawaban rasya pun seketika membuat melongo saudara-saudaranya karna tak biasa ia begitu

“lu kok gitu si bro?”
tanya gibran

“udah gib, kalo rasya gamau juga yaudah”
ujar naura

“kenapa?”
“ngapain naura nebeng? itu dia punya motor”
ujar rasya berbicara dengan santainya
jawaban itupun membuat naura dan saudara-saudaranya melihat ke- arah garasi rumah mereka,
dan ya disitu terdapat motor besar seperti yang digunakan rasya biasanya.

“motor lu baru sya?”
tanya naura

“itu motor gue, masih sehat”
jawab rasya enteng

“itu?”
naura yang masih bingung antara percaya atau tidak

“motor lo”
jawab rasya

“udah siap kan? ayo berangkat”
ujar rasya tak mau ribet

“sya sya sya bentar”
“ini lo dapet darimana?”
tanya naura yang masih bingung

“gue ngomong sama papah, lo bisa kan pake motor??”
jelas rasya

“iya gue bisa, tapi..”
jawab naura

“ah bro gue masih ga paham, coba lu jelasin”
ujar gibran yang sama bingungnya dengan yang lain

“jadi gini...”
ujar rasya

•flashback

*rasya dan fathir sedang berbicara tentang keseruan rasya dan saudara-saudaranya disekolah

“jadi naura kalo disekolah itu sok dingin sya??”
tanya fathir disela-sela mereka membicarakan naura berdua

“ya gitu lah pah”

“oh iya naura tadi kenapa berangkat sama kamu? biasanya dia kan suka berangkat sama sepedanya”

“bannya bocor”

“ohh”

“sebenernya naura uda bisa pake motor kaya aku pah”
“cuman ga berani aja ngomong sama papah, takut ga dibolehin”

आप प्रकाशित भागों के अंत तक पहुँच चुके हैं।

⏰ पिछला अद्यतन: May 16, 2023 ⏰

नए भागों की सूचना पाने के लिए इस कहानी को अपनी लाइब्रेरी में जोड़ें!

NauraRasyaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें