Chapter 4 😜

46.7K 2.1K 244
                                    

Bima melajukan motor yang ia pinjam dari karyawannya seperti orang gila.

Dijam jam pulang sekolah jalanan cukup padat dan meminjam motor adalah pilihan yang tepat.

Bima benar benar bertambah panik saat mendengar dokter sudah mengambil tindakan karena jika menunggu wali lebih dulu, Faas dan bayinya bisa kehilangan nyawa saat itu juga.

Bima belum mampu berpikir jernih, ia hanya mondar mandir didepan pintu operasi sambil menunggu tim dokter dari rumah sakit yang lebih besar kepercayaan Bima.

Melihat aura Bima yang seolah diselimuti kobaran api, nyali anak anak SMK itu seketika menciut, ditambah beberapa saat kemudian rombongan orang orang berjas hitam dan beberapa dokter suruhan Bima datang.

Mereka langsung kabur, Angkasa yang ingin mengakui kesalahannyapun dihalangi temannya dan ditarik keluar dari rumah sakit itu.

Bima cukup tenang saat ayah tunggalnya ikut datang.

Pria tua itu cukup kaget karena tiba tiba ia mendengar kabar kalau dirinya akan mendapat cucu pertama setetelah sekian lama ia menggunggu.

Pria tua itu langsung meliburkan seluruh karyawannya karena ia merasa begitu bahagia. Dan pada akhirnya dia mendapat penerus kerajaan bisnisnya dari darah dagingnya sendiri.

Namun melihat Bima rapuh untuk pertama kalinya pria tua yang bernama Dharma itu menepuk punggung putra kebanggaannya seolah memberi seluruh energi positif miliknya.

Cukup lama operasi itu dilangsungkan dari rumah sakit kecil itu.

Sampai para dokter menyampaikan kalau Faas masih cukup lemah dan bayi laki laki yang baru berusia 7 bulan itu harus masuk inkubator sampai bobot tubuhnya memenuhi syarat.

Mendengar keduanya selamat Bima menangis haru sambil memeluk ayahnya.

Bima yang sudah berhenti menangis sejak usia 4 tahun itu kini terlihat lemah dan karena pria kecil yang sudah membuatnya mengambil kepeutusan besar dalam hidupnya.

"Cepat nikahi perempuan itu, papa akan melamarnya untukmu" ucap Dharma yang membuat Bima seketika menghentikan tangisannya.

"Papa masih ingin menjodohkanku dengan....."

"Bodoh.....maksud papa wanita yang melahirkan cucuku didalam itu"

Bima berpikir sejenak karena otaknya belum kembali bekerja karena dipenuhi doa keselamatan Faas.

"Ck.....papa yang bodoh, asal papa tau saja, yang melahirkan putraku itu Faas, anak laki laki papa yang sempat ingin papa lenyapkan itu"

Dharma cukup kaget mendengar kenyataan itu sampai ia terdiam cukup lama.

"Kalau sampai Faas terluka seujung kukupun, aku akan membuat cucu papa membenci papa karena papa tidak menyukai ibunya"

PLAK

"KENAPA MEMUKUL KEPALAKU!" kesal Bima.

"Kau pikir papa sebodoh otakmu?, menjaga anak itu saja tidak pecus dan apa apan sikapmu barusan, kamu menangis dipelukan papa. Ck, sungguh memalukan keluarga DIRGANTARA"

"Siapa yang menangis" elak Bima.

Dharma menarik nafasnya pelan kemudian memeluk putranya itu "putra papa, putra papa tadi menangis, tapi papa lega, akhirnya kau tidak akan kesepian dihari tua nanti, ketakutan papa sudah terbayarkan hari ini" ucapnya yang pada akhirnya keduanya akur kembali.

















































Gairah om om season2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang