23

1.4K 264 16
                                    

Flashback

"Apa kau ingin pergi berkencan denganku, Sabtu ini?" Tanya Naruto kepada wanita cantik yang ada di dalam ruang fitting.

Hinata tersenyum tipis, dia masih berdiri di balik tirai, merapikan penampilannya dengan pakaian yang baru selesai dibuat. "Kencan?"

"Makan malam berdua, jika kau tidak sibuk." Ucap Naruto seraya menunggu wanita itu selesai berganti pakaian.

Mereka tengah berada di Scottage, Naruto memang berencana mengajak wanita itu berkencan untuk pertama kalinya hari ini. Setelah beberapa waktu belakangan hubungan mereka kian dekat, telepon kian intens, dia rasa ini waktu yang tepat untuk mengajaknya berkencan.

"Sabtu malam tidak ada pekerjaan." Ucap Hinata, dia masih menatap pantulan dirinya di cermin.

"Kalau begitu, apa ajakan kencan ku diterima?" Tanya Naruto sekali lagi untuk memastikan.

"Akan ku pikirkan." Ucap Hinata sambil menggigit bibirnya, sedikit malu mendengar ajakan kencan yang tiba-tiba itu.

"Berapa lama harus menunggu jawabannya?" Naruto cukup gelisah kalau diminta menunggu.

"Kenapa tergesa-gesa?" Ucap Hinata dengan suara pelan.

"Khawatir didahului orang lain." Jawab Naruto dengan kejujuran. Wanita ini pasti menerima banyak ajakan kencan dari pria lain kan?

Hinata kemudian menyingkap tirai ruang fittingnya dan melangkah keluar, ingin lihat wajah pria yang baru saja mengajaknya berkencan.

Naruto menatap takjub wanita itu dari ujung kaki hingga kepala, sungguh cantik dengan pakaian yang baru Nyonya Mei buat untuknya.

"Baiklah Sabtu malam." Ucap Hinata seraya tersenyum ke arah pria itu.

Naruto berdehem pelan dengan senyuman yang tak bisa dia tahan di bibirnya. "Terima kasih."

Hinata tak pernah mendengar seorang pria berucap terima kasih setelah ajakan kencannya di terima, sedikit unik namun Hinata suka caranya bicara.

"Apa yang kau sukai untuk makan malam?" Tanya Naruto untuk menelisik sehingga nanti bisa mempersiapkan kencan yang sempurna.

"Udon." Jawab Hinata seraya melangkah ke arah cermin di sudut ruang.

Naruto memasang beberapa tali di bahu wanita itu, membantunya mengepas pakaian yang baru dijahit. "sedikit di luar dugaan." Gumamnya. Dia pikir tipikal wanita seperti ini akan mengatakan menyukai salad atau makanan western, ternyata dia suka udon?

"Bagaimana denganmu?" Hinata bertanya balik. "apa yang kau sukai untuk makan malam?"

"Apapun asal bersamamu." Jawab Naruto. Sejujurnya dia sedikit tidak sabar ingin menyatakan cinta pada wanita ini.

Hinata terkekeh kecil. Pria ini manis, caranya bicara sangat maskulin namun pemilihan kata dari tiap ucapannya selalu membuatnya terkesima.

"Kenapa tertawa, aku bersungguh-sungguh." Naruto menatap wanita itu kali ini.

"Kau lucu, aku suka mendengar caramu bicara." Aku Hinata sambil menatap pria itu.

Naruto menatap amethyst Hinata, tak menyangka wanita itu akan mengatakan hal seperti ini. "kau cantik, aku suka melihatmu tersenyum." Balasnya.

Hinata terkekeh lagi, dia rasa dirinya jatuh hati pada pria bermulut manis di hadapannya ini.

Naruto merasa tergelitik hanya dengan mendengar tawa wanita itu, dia yakin sepenuhnya bahwa dirinya telah jatuh cinta.

The TailorWhere stories live. Discover now