"Ketika Cinta yang menyakiti"
•••
Sakit selalu ku simpan sendirian membiarkan ribuan pisau tajam menancap di dalam hatiku,rasa pahit ku telan sendirian membiarkan seluruh dunia ku gelap saat melihatmu bersamanya.
Selalu kubiarkan aksara asmara berca...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"yaudah,kalau gitu gue pulang dulu ya,cepet sembuh Lo," pamit Vira,yang sudah beranjak dari kursinya.
"Ok, sekali lagi,thankyou ya," balas Fiki yang mendapat anggukan dari Vira.
Fiki mengantar Vira sampai gerbang kost Melati,hingga Vira menunggangi motornya dan melaju meninggalkan kost-an Melati.
Fiki pun memutuskan masuk kembali ke kamarnya,dan membuka kantong kresek yang diberikan Vira,terdapat dua buah botol yang berisikan minuman berupa ramuan herbal,Fiki tersenyum dan membuka botol tersebut.
"Vira kok mau ya repot-repot demi gue,sampe nganterin ramuan herbal kek gini buat gue" gumam Fiki,atensi nya masih terfokus pada dua botol ramuan herbal yang Vira bawa kan untuknya.
Setelah lama bergelut dengan pikirannya,Fiki membuka satu botol ramuan herbal tersebut dan meminumnya.
"Pahittt" cicit Fiki dengan ekspresi yang tidak bisa dikondisikan.
"..tapi yang namanya ramuan kan pahit yak" gumamnya lagi dengan kekehannya.
'Tok Tok Tok' suara ketukan menyadarkan Fiki dari lamunannya,langkah lebarnya membawa Fiki untuk membuka pintu kamar nya yang diketuk.
"Wuiih sahabat gue ternyata!" Sorak Fiki menyambut kedatangan pria berdarah China yang merangkap menjadi sahabatnya itu.
"Nih,obat Lo! Diminum!" Balas Fenly dengan wajah datarnya,memberikan kantong berisikan obat dari apotek untuk Fiki.
"Iya iya,makasih yaa Jan galak-galak gitu mukanya"
"Gue capek Fik,tadi materinya bikin puyeng!" Lontar Fenly yang sudah terduduk lemas di sofa.
"Wahh Abang ganteng capek,gue bikinin teh dehh" ujar Fiki dengan langkah yang berjalan menuju dapur untuk membuat teh.
"Ini apaan Fik?" Tanya Fenly yang melihat dua botol berisi minuman.
"Ramuan herbal" singkat Fiki yang sedang mengaduk teh buatannya.
"Lo minum herbal-herbalan gini? Tumben" ujar Fenly,mengerutkan keningnya. Pasalkan sahabatnya itu sangat jarang bahkan mungkin Fenly tak pernah melihat Fiki meminum ramuan herbal seperti ini.
"Iya,tadi Vira yang ngasih,mamanya pinter buat ramuan herbal kayak gitu,karena dia tau gue sakit yaudah dia bawain gue tuh ramuan" jelas Fiki yang membawa nampan berisi dua cangkir teh buatannya.
"...nihh" ucap Fiki sembari menaruh nampan pada meja kecil yang ada di sofa.
" yang ngasih tau kalau Lo sakit ke Vira itu gue,tadi gak sengaja ketemu di kantin,tapi gue gak nyangka lho dia sampai kesini" Fenly menikmati teh buatan Fiki sembari menjelaskan tentang Vira.
"Gue juga bingung Fen,tadi tiba-tiba Vira chat kalau mau kesini buat nganterin ramuan herbal," jawab Fiki yang menarik perhatian Fenly.
"Ohh gue tau! Pasti Vira suka sama lo! Fix si ini!" cerocos Fenly dengan menggebrak meja setelah hening beberapa detik.
