Pertemuan Kembali

132 14 4
                                    

"Waahh, tempat syuting memang selalu ramai ya onii-chan~" kata Ruby sambil menengok kanan-kiri dan melihat para staf yang sedang berlalu-lalang.

"yah, itu wajar, karena acara kali ini akan dibintangi salah satu aktris cilik berbakat." kataku sambil melirik ke salah satu aktris cilik yang ada disana.

"Oohh, yang onii-chan maksud itu Shiranui Frill, dia itu termasuk idola-ku siihh, jadi sudah pasti dia dinilai tinggi." kata Ruby dengan wajah sombongnya.

"Ha? Kupikir kamu hanya mengidolakan mama sama seperti ku, rupanya sekarang adikku ini sudah bisa belajar menduakan yaa~" ucapku dengan nada dan wajah datar.

"Iissshh, ini dan itu beda tau. Aku gak akan pernah menduakan mama tuh, hmph." dengan nada kesal, Ruby memalingkan wajahnya dari ku.

Ketika kami sedang asik mengobrol, tiba-tiba ada orang yang memotong pembicaraan kami.

"Eh? Aqua? Kamu Aqua kan? Waahh sudah lama ya, kira-kira 2 tahun?" ucap seorang gadis imut berambut kemerahan.

"Eetto, Arima Kana?" celetukku ketika melihatnya lagi setelah sekian lama.

"Arima Kana? Ah, si jenius yang bisa menjilat baking soda dalam 10 detik" ucap Ruby dengan ekspresi polos.

"Bukan lahh!! yang bener itu si jenius yang bisa menangis dalam 10 detik." kata Arima dengan wajah jengkel.

"Ruby, candaan itu gak akan lucu kalau gak ada efek suara loh, tapi untungnya udah disediain Arima-san balapan diatas." ucap Aqua.

"Hmm, onii-chan, kadang kamu emang suka bener ya." jawab Ruby.

"Heyy, kalian itu lagi ngomongin apa sih, aneh banget tau." ucap Arima kebingungan.

"Eh? enggak kok, kami nggak ngomongin sesuatu, iya kan onii-chan." tanya Ruby padaku.

Aku hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Yaahh, terserah kalian saja deh. Aku juga kesini hanya ingin menyapa kalian karena dulu kita pernah bertemu." ucap Arima sambil mengibas rambutnya.

"oh, baiklah kalau begitu." jawabku dengan singkat dan ketika kami berbalik badan untuk meninggalkannya, Arima tiba-tiba dia menarik bahuku.

"Tu-Tunggu-tunggu-tunggu, kalian tidak ingin menanyakan sesuatu padaku tentang acara kali ini?" teriak Arima dengan panik.

"Tidak juga, lagian kami juga ingin menyapa sutradara, sekaligus menanyakan tentang detail acara ini." jawabku dengan dingin.

"Ugh, kalau begitu kamu gak perlu repot-repot, aku sebagai senior-mu dalam dunia industri ini akan menjelaskannya kepadamu langsung." ucap Arima dengan bangga.

"Ti-Tidak perlu kami akan langsu-" sebelum aku menyelesaikan perkataanku Arima langsung menjelaskan panjang lebar tentang acara hari ini.

"Hmm, ada ribut-ribut apa itu? Aktris cilik mengobrol dengan akrab?" ucap seorang anak perempuan cantik berambut hitam kehijauan.

What if Oshi no KoWo Geschichten leben. Entdecke jetzt