Zweite

230 30 2
                                    

- Außerdem

- Außerdem

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


'Ugh.... Kepalaku...sakit sekali"

Gadis itu terbangun lagi saat ia merasakan sesuatu yang sangat lembut ditanganya.

Ia membuka maniknya perlahan, kemudian mengerutkan dahinya,

pemandangan pertama kali yang Gadis itu lihat adalah ruangan yang sangat amat luas dan dipenuhi dengan pernak pernik, buah-buahan, guci antik yang aneh di atas nakas meja rias maupun dipenjuru ruangan, sangat berkilauan.

'ini gila' batinnya

(Name) kembali tersadar jika dirinya sedang berada diatas ranjang, ranjang  ini benar benar sangat mewah, namun bukan dalam artian mewah saat berada dihotel kelas atas, namun mewah dengan hiasan yang agak menor. (Name) benar benar asing dengan ini semua.

'ini bukan apartemenku' batin gadis itu mengusap wajahnya gusar,

Brak

"Ah! Lady, anda sudah sadar?!?!"

(Name) tersentak saat mendengar dobrakan pintu yang keras, ia melihat seorang wanita dengan pakaian yang menurutnya mirip seperti seorang pembantu, wanita itu terlihat tambah panik setelah melihatnya berdiam diri diatas ranjang, lalu wanita itu mulai mendekat perlahan.

"Lady.., bagaimana? Apa ada yang sakit?? A-aku akan memanggilkan dokter"

Wanita itu terlihat gelagapan setengah mati,

Sedangkan yang sedang ditanyai masih menatapnya dengan tatapan yang tak bisa di artikan, yaa walaupun lebih kearah tatapan bingung sih.

Tapi tunggu, lady? Apa maksudnya?,




Brak






"Putriku!!!!"

"Ah Tuan tolong jangan berlari!"

Lagi. (Name) dikagetkan degan seseorang yang tiba tiba muncul dari balik pintu.

Seorang pria tua yang memakai pakaian agak compang camping dengan rambut yang terurai berantakan, itu terlihat seperti orang yang sedang mabuk.

Pria tua itu berlari dan memeluk tubuh (Name) erat dan mulai terisak pelan.

(Name) hanya masih terus berdiam mematung, ia masih berusaha memproses apa yang terjadi sebenarnya, ia ingin mendorong tubuh pria dihadapannya tapi sebelum itu suara pria ini menghentikannya

"Putriku, sayang, bagaimana keadaan mu?? Hiks... Aku sangat mengkhawatirkan mu.., maaf. Maafkan ayahmu yang sangat teledor ini..."

Pria ini kembali memeluk (Name) erat erat. Ia benar benar terlihat sangat bahagia mengetahui fakta bahwa anak semata wayangnya ini sudah sadar setelah hampir satu bulan lamanya.

Tapi (Name) masih belum paham semua ini, ia bingung, dimana ia sekarang? Siapa orang orang ini? Kenapa pakaian mereka aneh sekali, seperti pakaian konglomerat saja. Bukankah semua ini terlalu menor?


(Name) butuh waktu. Ia butuh waktu sendiri sekarang.

Melihat (Name) yang masih belum merespon perkataan tuanya, pria lain itu membuka suaranya.

"Maaf Tuan. Sepertinya Nona masih syok, lebih baik kita panggil dokter saja terlebih dahulu"

"Hiks.. Putriku..."

"Mari kita keluar dulu saja, Tuan"

Pria lain berjas rapi itu menggeret pria tua yang sedang menangis sembari menggeleng geleng menolak untuk diajak keluar dan terlihat ia ingin menggapai (Name) kembali namun dihentikan oleh wanita berpakaian maid ini.

"Kita temui Lady lagi nanti, Tuan."

Brak

Pintu tertutup.

(Name) menerjap lalu menggeleng pelan.

Ia kembai melihat sekeliling, dan menemukan cermin diatas meja rias, ia turun dan berjalan agak linglung kearah cermin itu lalu menatap dirinya yang mulai terlihat dipantulan cermin,

Prang

(Name) terduduk lemas dan menyentuh wajahnya, tak sengaja menjatuhkan cermin yang ia genggam tadi, mulutnya terbuka dan bergetar lalu berkata,

'siapa...siapa ini?'









-warte als nächstes

-warte als nächstes

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
Fehler ; BlueLock x ReaderDove le storie prendono vita. Scoprilo ora