👑Jilan Xavier👑 (23)

1.7K 170 11
                                    

"Mohon maaf pak Daniel, meeting akan segera dimulai 10 menit lagi. Apakah bapak sudah siap?" 

Suara lembut nan sopan itu masuk ke indra pendengaran Daniel. Suara itu berasal dari Kina, sekretaris baru Daniel. Bukan sangat baru, Kina baru saja berkerja menjadi sekretaris Daniel selama 4 bulan. Jadi masihlah terbilang baru.

Daniel lantas melihat ke arah Kina sebentar, setelahnya mengangguk. Ia segera berdiri dan mempersiapkan diri untuk memulai meeting.

Kina tersenyum tipis. Bos nya bersifat dingin. Dan Kina suka itu. Kina merupakan sosok wanita yang masih terbilang cukup muda, dengan usia 25 tahun. Dirinya sangat cantik, dan anggun. Dirinya masih lajang, dan sepertinya ia tertarik dengan bos nya ini. Walaupun ia sudah tahu dari karyawan lain, jika pak Daniel merupakan duda beranak tiga.

Di dalam ruangan serba putih ini, Jilan ditemani oleh kakak keduanya, yaitu Jean. Pagi ini kelas Jean libur, karena dosennya tidak hadir. Dan digantikan oleh pemberian tugas. Sambil menjaga adiknya, kini Jean mengerjakan tugasnya, berkutat dengan laptop.

"Bang, seandainya Papa mau nikah lagi...Abang setuju tidak??" celetuk Jilan tiba-tiba.

Jean melihat ke arah Jilan, yang kini juga menatapnya. "Kenapa tiba-tiba ngomong gitu dek?"

"Rasanya Jilan pengen lihat Papa bahagia dengan sosok pendamping hidupnya. Bukan cuman ngabdi buat ngurusin kita aja, bang." Jawabnya tulus. Terkadang, Jilan kasihan melihat Daniel yang menduda dengan kurun waktu yang lama. Jilan tahu, dalam lubuk hati papa nya mesti menginginkan sosok istri untuk mendampingi hidupnya, serta membantu dirinya dalam mengurus putra-putranya.

Jean terdiam sejenak, memikirkan perkataan adiknya yang ada benarnya itu. Kenapa ia begitu acuh terhadap kebahagiaan papanya yang jelas-jelas menjadi orang terpenting dalam kehidupannya. Jean jadi merasa bersalah, sebagai anak dirinya begitu acuh dan cuek.

Jean mengangguk, "pinternya adeknya Abang," ucap Jean mengusak rambut Jilan. Membuat si empunya menggeram kesal.

Setelah meeting besar yang Daniel pimpin selesai, Daniel segera pamit undur diri. Ia berjalan menuju ruangannya, dengan Kina yang mengekor di belakangnya. Kina menubruk punggung Daniel, saat tak sengaja berhenti mendadak.

"Aduh, ma-maaf pak," ucapnya gugup sembari menunduk.

Daniel menghela nafas panjang, lalu menghembuskannya. "Saya mau langsung pulang saja, gak mampir ke ruangan terlebih dahulu."

Kina mendongak, "Ada urusan penting ya, Pak?" tanyanya hati-hati.

Daniel mengangguk singkat, "Putra saya masuk rumah sakit, dan saya gak tega meninggalkannya begitu lama."

"Boleh saya ikut, Pak Daniel?"

Alis Daniel terangkat satu, menandakan pertanyaan.

"Saya mau sekalian jenguk putra bapak, boleh kan?" tanya Kina lagi, entah nyali darimana, Kina mempunyai keberanian berkata seperti itu kepada Daniel, si super dingin. Kek kulkas.

Daniel menimang jawaban Kina, hingga akhirnya ia menyetujuinya.

Setelah kondisi Jilan dikatakan sudah membaik, Jilan langsung meminta untuk pulang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kondisi Jilan dikatakan sudah membaik, Jilan langsung meminta untuk pulang ke rumah. Dan sore ini, ia akan pulang ke rumah bersama kedua kakaknya. Karena Daniel sedang berada diluar kota selama 3 hari. Setelah pekerjaan Jevans telah beres semua, serta setelah selesai mengantri obat Jilan, ia segera mengajak kedua adiknya pulang.

Kini Jevans menjadi supir untuk kedua adiknya. Karena Jean berada di jok penumpang bersama Jilan yang kini sedang menidurkan kepalanya di pangkuan Jean.

Sesudah melaksanakan makan malam, triple J berkumpul di ruang keluarga. Berang menonton acara film seadanya. Jevans meluangkan waktu malam ini untuk menemani kedua adiknya.

"Huft pengen makan sushi," kata Jilan tiba-tiba, memecah keheningan.

"Besok kak Eleya kesini, katanya mau bawa sushi buat adek," jawab Jevans.

"Beneran kak??" tanyanya dengan binar semangat.

"Iya dek, sekalian mau jenguk kamu."

Jean yang sedari diam saja, sebenarnya ia sedang mengingat-ingat hal apa yang kini sedang mengganjal pikirannya. Seperti ada sesuatu yang ia lupakan.

"Mampus," ucapnya seraya menepuk jidatnya. Hal itu sontak membuat Jevans serta Jilan menoleh ke arah Jean, dan saling pandang terheran.

"Ada apa bang?"

"Gue ninggalin cewek gua diparkiran kampus masak?! matiiii gua!" Jean berkata dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.

"Mampus lu bang," timpal Jilan mengompori.

"Makanya dari tadi gua telfonin tuh Anya gak dijawab-jawab, baru sadar gua."

"Gua jadi cewek lu mah, langsung minta putus gua, Je," kata Jevans.

"Om Daniel belum pulang, Jev?" tanya Eleya yang kini berada di dapur untuk menyiapkan sushi buatannya di piring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Om Daniel belum pulang, Jev?" tanya Eleya yang kini berada di dapur untuk menyiapkan sushi buatannya di piring.

Pagi buta Eleya sudah sampai di rumah Jevans, sang kekasih. Ia ke sini menggunakan mobil sendiri. Dan sesuai janjinya, dirinya kesini sembari membawa sushi buatannya untuk calon adik iparnya tersayang, yaitu Jilan.

"Nanti sore kayaknya udah sampai rumah," jawab Jevans yang kini duduk manis dikursi meja pantry. Menyaksikan sang kekasih tercinta berada di dapur.

Tak lama kemudian, Jean dan Jilan berjalan ke arah meja makan barengan masih mengenakan piyama tidur.

"Eh kalian udah pada bangun, pas banget kakak udah selesai nyiapin makanannya. Yaudah yuk sini sarapan," ujar Eleya ramah.

"Makasih kak," kata Jilan sembari tersenyum. Sedangkan Jean yang masih kelihatan mengantuk itu duduk di salah satu kursi, bengong menatap makanan.

Mereka menyantap makanan sarapan mereka pagi ini dengan semangat. Masakan Eleya mereka akui sangat enak. Apalagi sushinya membuat Jilan sangat puas.

TBC

Ada yang lupa sama Jilan ya?

Maaf baru bisa update:)

Jangan lupa vote and comen okeeee?!!!!

Kudus, 15 Juli 2023

Jilan Xavier [Triple J Ft Nct Dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang