Chapter 5

422 27 14
                                    

[ Target kedua terkunci: Taufan Cyclone

Are you ready

<Yes> or <not> ]

“ Tok tok tok ” suara pintu diketuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ Tok tok tok ” suara pintu diketuk.

Mendengar tak ada jawaban Thorn langsung membuka pintu kamar bercat-kan biru tua itu “ KriettBang Upan main keluar yuk!!! Cuacanya nggak panas lho ” seru Thorn semangat.

Sesaat Thorn terpaku melihat Abang nya yang tertidur di kasur dengan posisi sangat tidak estetik.

Kepala berada dibawah sedangkan kaki menapak dinding.

Hadeh bang Upan posisi nya kalo tidur gini amat, pantes tiap hari ngeluh leher sakit dan linu.

Dengan berbaik hati Thorn langsung melangkah mendekati Taufan yang tertidur untuk mengendong nya namun Thorn malah salfok dengan pipi tembem Taufan.

Dengan gerakan pelan Thorn membelai pipi Taufan agar tidak membangunkan nya.

Kalo di lihat-lihat pipi Bang Upan tembem dan mulus juga, ngalahin cewek yang ada diluar sana malahan.

Waittt !! Apa yang aku pikirkan sih!!!

Dengan hati-hati Thorn mengangkat Taufan lalu membaringkan nya dengan posisi nyaman di kasur “ Bang Upan pasti capek istirahat aja ya, aku main Ama bang Blaze aja ” gumam Thorn.

Namun dengan tidak disengaja tangan Thorn malah terpeleset pinggiran kasur dan berakhir dengan bibir nya yang mencium leher putih Taufan.

Anjing sialan kok malah jadi gini sih!!

“ Nghh ” leguh Taufan yang merasakan geli di lehernya.

“ Thornnn !!! ” Pekik Taufan ngeblush ketika melihat Thorn mencium lehernya.

Refleks Taufan langsung mendorong tubuh Thorn lalu menatap Thorn horor.

“ Jangan salah paham bang t-tadi nggak sengaja!!! Serius pas mindahin Bang Upan tangan Thorn kepeleset pinggiran kasur jadinya gini!!! ” Pekik Thorn menjelaskan.

Taufan yang masih syok hanya bisa menatap Thorn penuh selidik.

“ M-asa sih? ” cicit Taufan.

“ Serius Bang aku nggak sengaja!!! ” ulang Thorn.

“ T-traktir roti bakar dulu b-baru aku maafin–” seru Taufan mencari kesempatan.

Rahasia ThornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang