1. The Proposal

3.2K 32 7
                                    

Sesosok orang memakai jubah hitam berjalan menyusuri jalan dengan langkah tergesa-gesa. Jalanan itu diapit oleh pepohonan di kedua sisinya, sempit, gelap, dan sepi. Bintang-bintang tertutup awan dan bulan sabit di langit tidak memberi cukup sinar untuk menerangi jalannya. Namun, hal ini tidak membuat sosok itu gentar dan mengurungkan niatnya. Dia tetap berjalan menyusuri jalanan itu sendirian di tengah malam menuju sebuah rumah besar dan mewah yang berada di pinggir danau.

Tidak seperti pada umumnya, sosok itu tidak berjalan menuju pintu depan. Dia berjalan langsung menuju ke bagian belakang rumah tersebut. Sebuah pintu sederhana yang ukurannya lebih kecil daripada pintu di bagian depan rumah berada di depannya. Sosok itu langsung mengetuk pintu tersebut dengan ketukan pelan dan singkat. Dia perlu menunggu selama beberapa saat sebelum akhirnya seorang wanita paruh baya membukakan pintu. Kedua mata wanita itu membuka lebar, terkejut ketika menyadari siapa tamunya. Dengan tergesa, dia kemudian mempersilahkan sosok tersebut masuk ke dalam rumah.

Begitu wanita paruh baya tersebut mengunci pintu di belakangnya, sosok itu perlahan menurunkan tudung jubah yang menutupi kepalanya. Rambut ikal panjang berwarna cokelat tergerai bebas menyentuh bagian depan jubahnya, wajahnya yang feminin terlihat mendung karena sesuatu, dan kedua matanya yang berwarna hazel menatap wanita paruh baya di depannya dengan tatapan gelisah.

“Lucinda, apa Felic berada di dalam rumah?” tanya wanita berjubah tersebut. Meskipun bahasa tubuhnya terlihat gelisah, suaranya terdengar pelan, tenang, dan lembut. Jika saja, Lucinda tidak melihat tatapan gelisah di kedua matanya, dia akan menyangka bahwa kunjungan ini adalah kunjungan rutin seperti biasanya.

Wanita paruh baya itu langsung menggeleng. “Tuan sedang berada di istana,” jawabnya. “Beliau tidak akan kembali sampai besok pagi. Apakah Anda ingin bertemu dengan Nyonya Shirley?”

Wanita berjubah itu langsung mengangguk. “Bisakah kamu memanggilkannya?” tanyanya dengan sopan. “Aku ingin membicarakan beberapa hal dengannya.” Sebenarnya, wanita itu tidak perlu menjelaskan maksud kedatangannya pada seorang pelayan. Namun, dia sudah mengenal wanita paruh baya ini dengan baik dan menganggapnya sebagai teman.

“Aku akan naik ke lantai atas segera,” jawab Lucinda itu langsung. Dia keluar dari ruangan itu.

Wanita berjubah itu duduk di atas sebuah kursi, tangannya bergerak gelisah di atas meja. Ketika dia melihat sesosok wanita berjalan masuk ke ruangan itu diikuti oleh Lucinda, wanita itu langsung bangkit berdiri dari kursinya.

“Kiara!” ucap seorang wanita cantik berkulit gelap, berjalan mendekati wanita berjubah itu. Wanita cantik itu memiliki rambut cokelat muda yang panjang, garis wajahnya sempurna, dan kulitnya yang gelap tampak halus dan segar. “Aku tidak mendapat pesan kalau kamu akan berkunjung.” Wanita itu kemudian menangkap wajah mendung dan gelisah dari tamunya. Dia kemudian mengernyitkan dahinya. “Apa yang terjadi?” tanyanya, perhatian.

Wanita berjubah yang dipanggil Kiara tersebut langsung mondar-mandir di dalam ruangan itu. “Dia benar-benar mengatakannya, Shirley,” ujarnya, terlihat begitu gelisah. “Dia memintaku untuk menikah dengannya.”

Meskipun Shirley sudah menduganya, dia tidak bisa tidak merasa terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka kalau pria itu akan mengatakannya secepat ini. Shirley mengira dia baru akan mengatakannya sekitar empat sampai enam bulan lagi. Namun setelah Shirley kembali memikirkannya. Kiara dan pria itu sudah menjalin hubungan selama  dua tahun dan sejauh yang diketahuinya pria itu benar-benar mencintai Kiara. Seharusnya Shirley sudah bisa menduga hal ini akan terjadi.

“Ini tidak bagus,” ucap Shirley dengan raut wajah serius. Dia menatap teman baiknya dengan tatapan tegas sekaligus simpati. “Kamu tidak bisa menikah dengannya, Kiara. Dia dan Corby adalah sahabat dekat. Mereka bekerja sama menghancurkan banyak desa demi kepentingan pribadi mereka. Dia bukan orang baik, Kiara.”

Two-FacedWhere stories live. Discover now