5 ; Makan Daging

803 193 50
                                    

Malam telah tiba.

Sebagian menganggap yang berlalu biarlah berlalu. Sebagian lagi masih merasa kehilangan, karena bagaimanapun mereka sering bertemu dengan Junkyu hampir setiap hari.

Yoonbin juga semakin dingin.

"Gak ada sarapan ya?" Pertanyaan bodoh itu hanya ditanggapi pelototan oleh Mashiho, sedangkan Yoshi lagi-lagi tersenyum menatap Haruto yang baru saja bangun.

"Kemarin kan habis berburu daging, pasti adalah." Haruto bercelatuk, kemudian tangannya membuka kulkas bagian atas.

Terdapat banyak sekali daging.

"Gila, kemarin kalian bawa sebanyak ini?" Haruto takjub sedangkan Mashiho menggelengkan kepalanya. "Ini cukup sampai seminggu gak sih?"

"Mau cukup apa gak juga percuma." Celetukan Jeongwoo yang baru saja lewat dari meja makan terdengar, setelahnya pemuda itu merebahkan dirinya di sofa.

"Maksud lo?" tanya Haruto bingung. Sementara Jeongwoo diam saja, malas menjawab.

"Kenapa sih? Sok misterius banget dah," decak Haruto sebal lalu mendudukkan diri.

"Setelah dipikir-pikir kenapa kita gak ngabarin orang tua kita?" celetuk Mashiho setelah termenung cukup lama.

"Gue gak punya orang tua." Ini Haruto yang jawab. Yoshi tersenyum. "Gak ada sinyal."

"Lo udah coba?"

"Udah kemarin. Ya gitu, gak bisa. Bahkan telepon darurat juga gak bisa digunain."

"Ini pemerintah gimana sih?! Ngeselin banget, gak ada tindakan apa-apa gitu?!" omel Haruto mencerca.

"Menurut lo kita bisa bertahan? Mungkin sebulan dua bulan masih bisa, tapi seterusnya, gue rasa enggak." Jaehyuk tiba-tiba ikut bergabung, matanya tak lepas dari segelas susu yang digenggam oleh Mashiho.

"Dapet dari mana?"

"Dari kulkas Kak Hyunsuk."

"Terus mau apa? Kita juga udah coba minta bantuan," ujar Mashiho kemudian. Jaehyuk menggelengkan kepalanya. "Laper deh, gak sabar makan siang."

Mashiho mengernyit, merasa aneh dengan ucapan tiba-tiba Jaehyuk. Namun Mashiho memilih mengabaikan.

Toh, Jaehyuk juga sudah banyak membantu selama ini kan?





























































































Hyunsuk mengerjapkan matanya, sinar lampu menganggu tidurnya. Pemuda itu lalu bangkit berdiri dari kasur dan berjalan keluar.

Kamar mandi tujuannya, ia kebelet buang air kencing.

Pemuda itu lalu dengan pedenya masuk ke kamar mandi dengan mata terpejam, masih mengantuk rupanya. Matanya terasa berat.

Tangan Hyunsuk beralih, hendak menyiram lantai kamar mandi yang terasa licin di kakinya.




Plyup


Tubuh Hyunsuk membatu, matanya kemudian terbuka lebar.

Ia memegang sesuatu.

Tangan manusia.








"AAAAAAAA ANJINGGGGGG!!!!!"













































Sweet Red | Treasure ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя