52. Bentala yang mendekapnya.

1.1K 26 2
                                    

No komen...

Jangan lupa vote! Walau pun udah gak sabar baca, tapi vote itu penting!

Semoga senang☺💔

''bu, tunggu!'' panggil Abel, ketika Luna berjalan keluar keluar rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

''bu, tunggu!'' panggil Abel, ketika Luna berjalan keluar keluar rumah sakit.

''iya, kenapa?'' tanya Luna.

Abel memaksakan bibirnya tersenyum. ''ini ada surat dari Kenzo.'' Abel memberikan surat-surat yang telah Kenzo tulis sebelum pergi.

''Kenzo?'' tanya Luna senang. Akhirnya dia bisa mendapat informasi mengenai keadaan putranya. ''dia di mana sekarang?''

Abel diam, ia tidak kuat untuk memberitahunya.

''jawab! Dia di mana.'' Luna mengguncang kencang bahu Abel. ''jangan diam saja!''

''Kenzo telah pergi,'' lirih Abel lemas. Air mata sudah tak sanggup ia bendung.

Tubuh Luna menegang seketika. Tangannya dengan lemas melepaskan bahu Abel. ''nggak! Nggak mungkin, Kenzo berjanji akan ke sini, dia pasti dalam perjalanan,'' sanggah Luna cepat.

''Kenzo telah pergi, bu. Orang yang mendonorkan jantungnya untuk Bapak Aditama, adalah Kenzo.''

''TIDAK! Kenzo!'' Luna meraung-raung di luar rumah sakit. ''kamu pasti bohong kan?''

Abel menggeleng pelan. ''Kenzo telah berpulang, bu. Dia ada di kamar jenazah.''

''Kenzo! Jangan tinggalkan Mama, nak.'' Luna berdiri dan memegang bahu Abel erat. ''kamu pasti bohong! Kenzo nggak mungkin pergi!''

''saya tidak bohong. Ayo, saya antar menemui jenazah Kenzo.'' Abel menggandeng tangan Luna menuju ruang jenazah.

Luna tak henti-hentinya berdoa. Semoga ini bohong, semoga ini tidak benar. Kenzo sudah berjanji untuk menemui Papanya.

''lihat. Dia putra ibu.'' Abel menurunkan separuh kain putih yang menutupi tubuh Kenzo yang sudah tidak bernyawa.

Luna menatap kosong tubuh putranya yang telah terbujur kaku. ''TIDAK! Kenzo!'' Luna menepuk pipi Kenzo berkali-kali, berharap dengan itu dia bisa bangun.

''bangun! Bangun Kenzo!''

''jangan tinggalkan Mama, nak.'' air mata Luna turun dengan derasnya. Hatinya hancur melihat takdir putranya.

''kamu nggak kasihan sama Mama? Kamu gak mau ketemu Lauren? Kamu mau meninggalkan MANGGALA? JAWAB KENZO!''

''kamu janji kan, setelah lulus akan menemui Lauren. Mana janji kamu, hah?! Mama nggak pernah mengajarkan kamu menjadi laki-laki pecundang!'' Luna mengguncang tubuh Kenzo pelan.

''BANGUN KENZO!'' Luna merasa dunianya telah berhenti. Alasan untuknya agar tetap semangat menjalani hidup telah pergi. Lantas untuk apa dirinya di sini?

I'M BACK [THE END]Where stories live. Discover now