Jangan Melewati Batas

359 49 0
                                    

"Kalau kamu penjahatnya, aku juga mau jadi jahat"
.
.
.

"Menjauh dari anak saya! Kamu mau nyulik anak saya kan!!" Teriak seorang wanita paruh baya, menarik paksa anaknya dari tangan Sukuna

Sukuna hanya diam sambil melihat ibu-ibu tersebut, Yuuji menghampiri dan coba menenangkan situasi, "ibu tunggu sebentar, dia nggak mau nyulik anak ibu, dia malah nemenin anak ibu yang sendirian disini" ucap Yuuji dalam senyum

"Mana mungkin, saya cari anak saya kemana-mana, taunya malah mau diambil orang ini!"ucapnya lantang, sengaja membuat beberapa orang di sekitar sana menontonnya

Yuuji mengeryit kesal, seketika kehilangan senyuman, menatap balik ibu itu sengit, "Lahh kan ibu yang salah ninggalin anak ibu, malah nyalahin orang! Dia bantuin anak ibu yang nangis sendirian disini karna SALAH IBU NINGGALIN DIA!" ucap Yuuji lantang menekankan bagian-bagian terakhir

"Yuuji, lebih baik-" Yuuji memotong ucapan Sukuna dan menyerahkan churros ke empunya, menatap balik ibunya sengit, "ibu harusnya bersyukur, bukan orang jahat yang menemukan anak ibu!”

"Halah mana mungkin saya percaya, lihat aja pakaiannya begitu! D-dia penjahat yang mau nyulik anak saya. Kamu nanti bisa jadi tersangka kalo belain orang yang salah!!"ucap ibu itu ragu-ragu, melihat banyak orang mulai berkumpul sambil berspekulasi satu sama lain

"Tolong jangan nilai orang dari luarnya. Memang ibu tahu apa soal dia! Dia ini orang baik, dia suami saya! Dia bukan penjahat, saya nggak mungkin salah, karna saya yang bilang!" Yuuji meninggalkan ibu itu dan anaknya disana, sambil menarik tangan Sukuna, menjauh dari kerumunan orang di sana

Meski sudah jauh dari sana, tapi Yuuji tidak berhenti cemberut dan mencak-mencak, "dasar, padahal dia sendiri yang ninggalin anaknya, malah nyalahin orang lain!"ucap Yuuji kesal

Yuuji menoleh dan menatap Sukuna menyesal, "saya minta maaf, karna pakaian anda, anda jadi dikira orang jahat" melihat Sukuna gugup, takut-takut kalau Sukuna memang merasa terbebani, namun Yuuji salah, empunya malah melihat Yuuji dalam tersenyum

"Nggak apa-apa, ini churrosnya dimakan" menyerahkan churros yang tadi dibeli, Yuuji menerima dan memakannya, walau sebenarnya ia sudah kehilangan nafsu makan

Mereka melanjutkan main dengan wahana yang tersisa sampai puas, sampai langit keorean sudah terlihat, beristirahat di bangku taman, "Tunggu sebentar"ucap Sukuna masuk ke dalam toko bunga, Yuuji menunggu diluar. Sukuna keluar sambil membawa seikat mawar putih yang indah, membuat Yuuji terkejut dan sedikit banyak berharap, namun ternyata Sukuna tidak memberikan padanya dan mengajaknya kembali ke mobil

"Ini bunga untuk siapa?"tanya Yuuji memberanikan diri, Sukuna tersenyum, "Untuk seseorang yang spesial bagiku"ucap Sukuna menaruh hati-hati bunga tersebut di kursi belakang. Yuuji tidak mengatakan apapun, hanya sesekali melirik ke arah Sukuna

"Kenapa!?" Sukuna tersenyum jahil, Yuuji menggeleng, memerah malu kepergok sedang melihatnya, "E-enggak apa-apa" melihat ke luar, Yuuji tersenyum kecil, menyembunyikan wajahnya, 'tentu saja dia punya orang spesial, ini hanya pernikahan bisnis, kita nggak boleh ikut campur masalah pribadi..'

Yuuji hanya melihat ke luar jendela, tidak ada pembicaraan apapun di dalam mobil, mobil mereka mulai masuk ke pekarangan yang luas, mereka terus melaju sampai terlihat pohon besar dengan dua makam dibawahnya, Sukuna memberhentikan mobilnya

Ditengah kebingungan Yuuji, Sukuna mengambil bunga yang tadi dibelinya dan turun, Yuuji mengikuti Sukuna, mata Yuuji mau tidak mau fokus pada dua nisan yang hanya ada disana

Yuuji terkejut saat Sukuna menggandengnya dan membawanya pada makam dibawah pohon rindang tersebut, Yuuji melihat foto yang tertempel disana, walau sudah termakan waktu, nampak dua pasangan tengah duduk memakai kimono merah yang serasi, sang wanita berambut merah jambu yang terurai panjang dengan iris biru yang jernih, sedangkan sang pria berambut hitam dengan iris berwarna merah cerah

Marriage With Devil - Jujutsu KaisenWhere stories live. Discover now