THE LACK: 15

150 21 6
                                    

Yoongi mendesah tak nyaman saat lehernya terasa pegal. Ia duduk dan memijat lehernya, sepertinya ia salah tidur malam tadi. Pria pucat itu memukul-mukul lehernya pelan, berharap sakitnya sedikit mereda. Kemudian ia pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah agar muka bantalnya terasa segar. Setelahnya ia pergi ke kamar Taehyung untuk membangunkan singa besar itu dari tidurnya. Hari minggu ini mereka sudah berencana untuk jogging.

"Bangun, bocah," ucapnya memukul seonggok daging hidup yang tertutup selimut dari atas hingga bawah.

Tak mendapat respon, Yoongi memutar bola matanya malas. Selalu saja simulasi menjadi mayat jika sudah tidur, ia kemudian menindih tubuh itu dan bergerak-gerak diatasnya.

"Bangun, tukang tidur!" ucapnya sedikit terkekeh karena mendengar suara tertawa pelan dari sang empunya. Ia melanjutkan kegiatannya menggelitiki manusia tukang tidur ini.

"Apa yang kau lakukan, hyung?"

Yoongi menoleh, matanya melebar disusul kedipan matanya yang terkejut. Buru-buru ia turun dari kasur adiknya dan menghampiri Taehyung yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang tergantung apik di lehernya.

"Tae? Kau sudah bangun? Lalu siapa yang..."

"Selamat pagi, Taetae... Hihihi, Taetae suka sekali menjahili Seokjin, geli tau di gelitiki begitu,"

"Selamat pagi, cantik. Bukan aku yang melakukannya, tapi Yoongi hyung," ucap Taehyung tersenyum dan duduk di samping kasur tempat kekasihnya itu duduk sambil mengusap matanya yang masih setengah terbuka.

"Eoh? Yoongi.. Halo~" ucap Seokjin tersenyum dengan suara khas bangun tidurnya.

Yoongi yang masih terkejut hanya mengangguk kikuk. Astaga, ia baru saja menyentuh pria lain selain Jimin barusan! Ia hanya membalas sapaan Seokjin dengan senyum tipisnya, kemudian ia menarik tangan Taehyung keluar dan menutup pintu kamarnya setelah itu.

"Kau tidur dengannya malam tadi? Apa yang kau lakukan pada anak orang, bodoh?!"

Taehyung meringis dan mengusap tengkuknya yang di pukul oleh Yoongi. "Aku tidak melakukan apapun, astaga! Aku hanya membacakan dongeng sebelum tidur untuknya, tidak ada hal lain! Kau pikir aku se-mesum itu, eoh?" amuknya tidak terima.

"Bagaimana aku bisa percaya? Wajahmu saja seperti pedofil haus mangsa begitu,"

"Tutup mulutmu!" ucap Taehyung sebelum membekap mulut Yoongi dengan tangannya, ia terkekeh setelahnya.

"Aku tidak seperti dirimu, hyung," sambungnya.

"Apa maksudmu? Paling jauh aku hanya menyentuh bibir Jimin, tidak ada yang lain,"

"Benarkah itu~"

"Berhenti menggoda ku, bocah!" ucapnya sembari melayangkan jitakan main-main di kening adiknya.

"Lalu bagaimana jogging nya? Apa tidak jadi?" tanya Yoongi setelahnya.

"Jadi. Kita ajak Seokjin saja,"

"Boleh, aku bersiap dulu jika begitu,"

"Baiklah, aku akan mengurus bekal dan Seokjin jika begitu,"

.

.

.

"Iya, Minkyu. Setelah selesai jagung bersama Taetae dan Yoongi, Seokjin hyung akan langsung pulang,"

"Jogging, sayang," ralat Taehyung yang sedang meneguk botol air mineral di sebelahnya.

"Eh, iya. Hehehe, maksud Seokjin hyung jogging, Minkyu,"

[✓] THE LACK: Lealtad del Corazón [TAEJINKOOK] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora