38. Jadian?

3.7K 214 9
                                    


~ Lupain aja, besok pagi juga pasti udah sembuh.~

🍂

Keempat gadis cantik tengah mengobrol di dalam kelas. Ponsel Stella berdenting dua kali. Masih sibuk makan siomai yang tadi dia beli di kantin, tangannya terulur merogoh saku bajunya.

Kak Aksara: datang ke rooftop. Ada yg mau gue omongin!

Kak Aksara: Gue tunggu istirahat.

Stella tersedak ludahnya sendiri setelah melihat notifikasi dari lockscreen ponselnya. Dua pesan dari Aksa yang membuat hati nya berdebar.

"Pelan-pelan, woy!" Violetta melempar pilus kearah Stella.

"Ada apaan sih, kaget banget abis liat HP." Tanya Seana dengan raut wajah penasaran.

Stella meletakkan ponselnya di atas meja. "Tuh liat sendiri."

Dengan cepat, Seana meraih ponsel itu dan melihatnya. Violetta dan Alora yang penasaran ikut melihat.

"Lo mau kesana?" Tanya Seana seraya meletakkan kembali ponsel Stella.

Stella mengedikkan bahunya. "Gatau, masih kesel gue sama dia."

Violetta menatap Stella. "Lo samperin aja, siapa tau dia mau ngomong penting."

Alora menggeleng keras. "Jangan anjir, lo nggak inget dia udah nyakitin lo?"

"Iya juga sih, tapi nggak ada salahnya nyamperin."

Alora akhirnya mengangguk setuju. "Bener juga. Yaudah terserah lo, Stell."

🍂

Setelah bergulat dengan pikirannya, akhirnya Stella memutuskan mengiyakan ajakan Aksa.

Dan disini lah mereka berdua berada, di rooftop sekolah. Tidak ada yang berani membuka suara.

Stella lebih memilih memejamkan matanya menikmati angin yang menerpa wajahnya.

"Stella Auva Nadine."

Suara berat Aksa membuat Stella membuka matanya.

"Gimana, Kak?"

Aksa berdehem pelan. "Mulai detik ini, lo pacar gue!"

Kedua mata Stella membulat. "Hah? serius?"

Aksa mengangguk. "Gue udah uncrush, Kak sama lo." cicit Stella.

"Gue nggak terima penolakan apapun!"

"Sorry for everything. Gue bukannya nggak ngehargai effort lo. Gue masih sedikit trauma berdekatan sama cewek. Sorry kalo sikap gue nyakitin lo." lanjut Aksa dengan tulus.

"Tapi lo?"

Aksa menggeleng kuat. "5 hari setelah Seana nampar gue, lo nggak pernah lagi ngasih gue bekal. Nggak lagi ngirimin pap. Disitu gue ngerasain kayak ada yang hilang."

Stella diam, menunggu kelanjutan cerita lelaki disampingnya.

"Gue, cinta sama lo."

Kedua mata Stella berkaca-kaca. "Gue nggak tau mau seneng apa sedih. Tapi gue lega akhirnya perasaan gue lo balas."

Aksa merapikan rambut Stella yang terbawa angin. "Makasih."

"Makasih untuk?"

"Makasih udah nyadarin gue kalo nggak semua cewek itu sama."

TENGGARA [END]Where stories live. Discover now