SPO - 05

777 95 20
                                    

Vote dan komen
🔥Happy reading 🔥








" kamu indah, semua yang ada padamu sangat menawan. Tapi sayang, kamu hanya melirik satu orang yang tidak pernah lagi menatapmu. "

Gadis cantik itu menatap pria putih seputih giok yang kembali terbaring lemah di ranjang mewahnya. Satu botol cairan kuning berukuran kecil telah dimasukkan secara paksa kedalam tenggorokan nya. Wang Yibo, dengan nafas tersengal tidak bisa lagi menahan panas dari tubuhnya. Dia berusaha bertahan, namun ternyata sia-sia. Tiga puluh menit menjadi batas kesadaran nya hingga mata kecil itu tertutup dengan damai. Dia pingsan.


" Aku tidak ingin menganggu tidurmu  tapi di sisi lain, hatiku ingin kamu berteriak. Bobo, kamu selalu memenuhi imajinasi terburukku. Aku ingin teriakan itu menjadi nyata, aku ingin melihat wajah kesakitan mu lebih lama. Tapi aku tidak ingin menyakiti mu, aku tak ingin tangan putih ini lecet karena ku " ratapan sedih di wajah datar, tidak seperti sebuah penyesalan namun melainkan seperti ungkapan kesenangan seakan terlihat seperti hinaan atau olokan yang tak bermakna.


" Ayo bangun dan teriaklah sekali lagi, bobo. Aku akan terus menambah dosis untuk obat ini setelah kau bangun. Hahaha sekarang tidurlah"


Perkataan yang awalnya terdengar menyedihkan namun di selingi oleh tawa yang menakutkan. Kamar luas dengan gaya modern aesthetic indah di penuhi oleh foto-foto polaroid yang terpajang menjadi saksi bisu apa yang orang itu lakukan didalam sana. Kecupan terakhir yang ia bubuhkan di puncak kepala lelaki yang kini terbaring lemah juga menambah kengeringan didalam sana.






****




" Ayah!! Kenapa Xiao Zhan belum juga datang!! Ini sudah larut!! Apa dia benar-benar tidak peduli dengan bayi singaku? " Rengekan memuakkan memenuhi ruangan. Para penjaga yang bergetar tak tahu harus berbuat apa, dan sang ayah hanya bisa memijit keningnya frustasi.



" Apa yang harus ayah lakukan, sayang? Apa ayah juga harus menculik dia untukmu? "



" Tidak. Aku hanya ingin dia datang sendiri ayah, aku ingin dia menyelamatkan bayi singa ku. Membawa nya kabur seperti pangeran di dalam cerita."



" Lalu apa sekarang nak? Kenapa kamu berteriak? Ayah tidak suka kamu seperti itu"


" Aku hanya kesal ayah, kenapa dia tidak datang. Seharusnya dia datang! Ah Jika posisi ini dibalik, jika aku menculiknya bukan yibo, bisa ku pastikan bayiku akan datang tepat waktu untuk menyelamatkan nya. Tapi lihat lah sekarang dia malah tidak peduli sama sekali dengan bayiku yang malang."



" Sayang, apa yibo sudah kamu beri makanan? " Tanya ayah, yang tersentak mengingat ini sudah malam dan putrinya disini dari siang hari bersamanya.


" Belum. Untuk apa? "



" Sayang, yibo butuh makanan. Besok adalah acaranya, ayah hanya ingin menahannya sampai besok siang. Lewat dari itu, permainan mu berakhir. " Jawab ayah yang membuat putrinya kaget bukan main. Anaknya itu langsung menjauh dan memandang ayahnya dengan tatapan mematikan.



" Kenapa? Xiao zhan belum datang, kenapa ayah ingin melepaskan yibo secepat itu? Biarkan dia disini menemaniku. Aku tidak mau dia pergi!!! "



Sontak saja teriakan melengking itu mengejutkan semua penghuni di dalam mansion besar itu, termasuk yibo yang kini bersandar di atas ranjangnya, memandang pintu kamar ketakutan. Yibo baru bangun beberapa saat yang lalu, dia berusaha tetap tenang dan berharap seseorang benar datang untuk menyelamatkan nya. Sampai raungan-raungan itu terdengar di telinganya dengan sangat jelas.



Silly Psycho Obsession  • Zsww (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt