one

32 15 3
                                    

••••
- tandai kalau ada yang typo -
••••
- happy reading beibi -

Kevannio Alteezza Ashton , seorang badboy disekolahkannya. Kevan menduduki kelas XI IPS 2 , disekolah ini siapa yang tidak mengenalinya? Pria yang memiliki tinggi badan 189cm dengan wajah yang termasuk hampir sem?-purna. Namun berbeda dengan akhlaknya yang minus. Dia termasuk orang yang berpengaruh di sekolah karena orang tuanya pemilik sekolah itu , k'vrans School itu nama sekolahnya. Kevan sendiri mempunyai predikat sifat yang tersemat oleh Naren 'ALAY '.

"Woi , bangun Lo !" Ucap kevan kepada sseorang yang tengah terlelap di kelas , dengan tangan yang dilipat.

"Apasih bangsat , ganggu tidur aja Lo setan !" Balas seseorang dengan menatap kesal kearah Kevan

Narendra Agzar Perth Western , pria yang akrab disapa Naren adalah sahabat kecil sekaligus sahabat seperjuangan hidup dan matinya Kevan , kalau kata kevan . Ia memiliki tinggi yang tidak sampai 170cm. Dia menyukai susu kotak rasa coklat dan juga suka kev-eh?.

"Lagian Lo tidur apa mati sih? Susah banget dibangunin Jing"

"Bukan urusan Lo!" Balas nya kesal yang membuat kevan terkekeh kecil

Kevan mengusap lembut Surai rambut Naren , "Cepet kekantin , cuci muka dulu sekalian cuci otak Lo" ujar kevan yang dibalas delikan sebal dari pria manis tersebut .

Walau begitu Naren tetap menurut , ia memasang wajah imut nya,"Anterin" balas Naren

Kevan terdiam lalu memalingkan wajahnya karena sedang menetralkan jantungnya,"a-ah ayo"

Setelah adegan drama itu pun mereka langsung menuju toilet.

Naren sedang mencuci mukanya di wastafel, ia terkejut saat ada lengan kekar yang melingkar di pinggangnya,"ini gue" ucap kevan

"Ngapain anjir? Kalau ada yang lihat gimana cok?"

"Gabakal ada , tenang aja" balas kevan , ia menenggelamkam kepalanya di ceruk leher Naren , lalu ia menggigit pelan leher Naren.

"ssshh anjirrhh , jangan di gigit bangsat"

"Gue tau Lo ke enakan" balasnya dengan tersenyum smirk

Naren menonjok baju kevan,"Bangsat Lo"

______

"Lama amat Lo berdua , Abis ngapain?" Tanya seorang pemuda lain, Azkara Putra Maheswara

"Abis nganu kali" jawab seorang gadis disebelahnya, Citra Yaleena Maexls

Naren menatap tajam keduanya,"Kalo muka Lo minta ditonjok bilang aja Az, Cit"

Azka dan citra hanya tertawa kecil,"peace bro" balas mereka berdua , Naren mendelik sebal sedangkan kevan hanya menggelengkan kepalanya kecil melihat kelakuan random temannya

Kevan menarik lembut jari naren agar duduk disebelahnya,"mau pesan apa?"tanyanya

"Samain aja , gue mau tidur dulu nanti kalo pesenannya datang , bangunin" jawab naren yang di balas deheman oleh kevan , tak lupa kevan juga mengelus Surai rambut naren dengan lembut

Azka dan citra hanya menggigit pipinya dalamnya menahan gemas,"lucu banget anjir , kenapa ga pacaran aja si su" lirih citra yang dibalas anggukan oleh Azka.

"Iya anj , rasanya gue mau bantuin hubungan mereka cok" timpal Azka dengan lirihan juga

Beberapa menit kemudian , makanan yang mereka pesan sudah datang , kevan pun segera membangunkan bocil nya

"Naren bangun , makanannya udah Dateng" ujar kevan dengan mengelus lengan naren yang berada di pahanya tanpa ketahuan oleh duo curut.

"Nghh , iyaa"

Tiba tiba ada orang yang langsung duduk di sebelah kanan kevan,"By , kamu kemana aja sih? Aku dari tadi udah nungguin kamu" ucap seorang gadis yang menjabat menjadi pacar si badboy , Stella Cornelia.

Naren memakan makannya tanpa perduli kearah kevan dan Stella , urusan makanan mah nomor satu yang lain mah belakangan.

Stella mendelik sinis ke arah naren,"Jangan nyusahin pacar gue Mulu nar , kasian pacar gue ngurusin beban kaya Lo" ucapnya yang membuat kevan sedikit eum? marah

Naren menatap wajah Stella dengan santai,"bacot , kevan aja ga masalah tuh , iri ya Lo garagara kevan lebih sering sama gue dari pada Lo?ck ck , miris banget Lo" balasnya dengan nada mengejek

Stella yang geram pun ingin mencakar wajah cantik naren , namun itu tak jadi karena kevan menahan tangannya .

"Loh sayang? Kenapa? Aku kan mau nyakar dia jadi jangan nahan aku"

Citra memasukkan roti ke mulut Stella,"bacot bener jadi bocah, balik sana kehabitat Lo , ngerusak pemandangan aja" balasan citra membuat kevan melepaskan cekalan tangannya pada tangan Stella.

"Lo aja sana , gue males liat muka Lo , Azka , sama naren , merusak polusi aja" balas Stella jengkel

"Sinting , siapa juga yang mau liat muka Lo , mending Lo pergi deh , gue males bernafas satu lingkungan sama Lo" celetuk naren dengan sinis

Kevan hanya diam tak menggubris Stella , ia dengan santai melingkarkan tangan kirinya ke pinggang naren tanpa diketahui yang lain lalu ia meremasnya pelan.

Naren yang menyadari hanya menghela nafas kecil , jika ditegur pasti kevan akan marah , mending diemin aja kan?

Setelah bel berbunyi , mereka langsung kembali kekelas masing masing.

Kevan terkekeh kecil saat melihat naren yang sedang berlari dengan melompat lompat kecil,"hati hati nar"

Naren yang mendengar itu hanya membalas dengan acungan jempol , hal itu membuat kevan mendengus geli.

Selang beberapa menit pun mereka sampai dikelas , naren langsung saja mendudukkan bokong nya dikursinya , disebelah kursinya ada kevan.

Kevan memandang wajah pria cantik disampingnya , naren yang merasa sedang diperhatikan menengok kearah kevan dengan mengangkat sebelah alisnya seolah menanyakan 'kenapa?'

Kevan menggelengkan kepalanya kecil , lalu ia menarik kursi naren agar lebih dekat dengannya , untungnya kelas lagi jam kos dan anak kelas lagi pada sibuk dengan urusannya sendiri.

Naren bertanya sekali lagi,"kenapa kevan?." Tanya naren dengan mengelus rahang tegas kevan

kevan yang mendapat perlakuan itu hanya memejamkan matanya,"gapapa , nanti pulang ke rumah gue dulu ya? Mami mau ketemu katanya" balas kevan yang diangguki naren

Naren menarik kepala kevan agar berbaring di pahanya , kevan hanya menurut , ia juga mengambil tangan naren dan menaruhnya di pucuk kepalanya,"elus elus"

Tanpa terpaksa , naren pun mengelus Surai rambut kevan dengan lembut , ia menarik nafas lalu menghembuskannya dengan kasar .

Jujur , naren sebenernya terbawa perasaan , siapa yang tidak baper Jika diperlakukan seperti itu? Apalagi saat kevan meremas pinggangnya , itu adalah titik sensitifnya.

Naren tersenyum kecil kala melihat wajah kevan yang begitu damai saat tidur, lalu ia mengelus pipi kevan dan terkekeh kecil saat kevan menggeliat dipahanya dan langsung menghadapkan wajahnya ke perut naren yang membuat naren kegelian.

"Ssst , tidur lagi yaa.."

-

-

-

-

n) masi pemula ygy , jangan lupa votmen nyaa.
fllw account wp : pebriianieee
fllw ig : fbryniee_

KEVANNARENWhere stories live. Discover now