J

440 84 12
                                    


Yoona masuk kedalam ballroom acara peringatan Lim Corp, diikuti Jaehyun dan beberapa staf dibelakangnya. Wanita itu melihat sekitarnya.

"Ada yang kurang Daepyonim?"

Yoona mengangguk. "Ini masih kurang mewah bagiku."

"Nde?" seru Jaehyun.

"Aku ingin semuanya menggunakan bunga asli tanpa terkecuali dan disana tolong taruh bunga baby breath pada mic diatas panggung."

Para staf mengangguk. "Baik Daepyonim."

"Jaehyun-ssi."

"Nee daepyonim."

Yoona tersenyum lalu membisikkan sesuatu pada sang sekretaris.

"Baik daepyonim."

.

.

"Nanti malam akan ada acara perayaan hari jadi Lim Corp." Kyuhyun memulai pembicaraan saat sarapan pagi.

"Nee. Semua anggota keluarga kita akan pergi." Ujar tuan Cho.

"Termasuk Seohyun eonni kan?" sahut Yeri.

Tuan Cho menoleh kearah Seohyun yang menunduk malu. "Ya, Seohyun boleh ikut."

"Ghamsamnida Tuan Cho."

"Aboenim." Celetuk Yeri. "Eonni harus memanggil Appa itu aboenim. Kan eonni calon mantu Appa."

Kyuhyun melengos sedangkan yang lain mengangguk tanda setuju terkecuali tuan Cho.

"Nee." Jawab Seohyun.

Tuan Cho menoleh ke putranya. "Aboeji dengar kalau tuan Im akan memperkenalkan keempat anaknya."

"Empat?" seru tuan besar Cho. "Bukankah dia hanya punya satu anak? Yang sekarang mengurus perusahaannya?"

Tuan Cho mengangguk. "Aku juga terkejut saat mengetahuinya. Tapi yang aku dengar ketiga anaknya itu kembar."

"Wow. Kalau aku menikah dengan salah satunya, anakku pasti bisa kembar." Seru Yeri.

"Yeobo, bisakah kamu melakukan perjodohan antara Yeri dan salah satu anak Lim Hoejangnim?"

Tuan Cho menghela nafas.

"Lebih baik kita lihat dulu penampilan anaknya." Jawab Kyuhyun. "Bagaimana kalau ketiga anak Lim Hoejangnim ternyata cacat."

"OPPA." Seru Yeri.

Tuan Besar Cho mengangguk setuju. "Kyuhyun benar. Lebih baik kita lihat dulu penampilan mereka malam ini. Perjodohan akan kita bahas setelah acara nanti malam."

Yeri menunduk. "Nee haraboeji."

.

.

Yoona masuk kedalam kamar suite miliknya yang terhubung dengan kamar suite ketiga saudaranya.

Kai keluar dari kamar dengan pakaian formal yang akan ia gunakan nanti malam. "Bagaimana?"

"Menawan." Jawabnya singkat lalu berjalan kearah kulkas dan diikuti oleh saudara kembarnya itu.

"Aku mengganti gaunmu."

Yoona berbalik. "Maksudmu?"

"Aku mengganti gaunmu dengan gaun yang lebih mewah." Jawab Kai. "Kau harus tampil mewah dan menawan malam ini."

"Oh ayolah." Rengek Wanita itu. "Aku tidak ingin memakai gaun yang sangat mekar, aku ingin berjalan dengan bebas."

Kai menggeleng. "Katakan itu lain kali. Tapi special untuk malam ini, kau harus lebih menawan."

Billionaire LoveWhere stories live. Discover now