08

59 8 0
                                    

Enjoy!!!

*******************************************

Selesai mandi Al menggunakan baju big size dan celana pendek ketat berwarna abu-abu, ia ganti baju didalam kamarnya, karna Satya belum bangun. Al mengambil secangkir air putih dari dapur lalu pergi ke kamar lagi untuk membangunkan Satya.

"Heh culun, bangun! Udah jam 2 siang" Ucapnya dengan menggoyangkan badan besar Satya.

Satya menggeliat, lalu meregangkan badannya.

"Jam berapa sekarang?" Ucapnya dengan nada serak.

"Jam 2, mandi dulu sono abis tu masak" Titah Al.

"Hm? Kamu udah mandi?"

"Sudahhh, buruan lo mandi anjir" Al mencoba menarik tangan Satya tapi berat banget.

"Seksi" Ucap Satya saat bangun dari kasur dan langsung menuju ke kamar mandi.

"Heh! Kurang ajar!" Pipi Al bersemu.

💦💦🛀🛀

Selesai mandi Satya mencari Al di bawah, ruang tamu.

"Al!" Satya memanggil Al ke seluruh penjuru rumah yang besar itu.

"Al"

"IYA APA! DISINI LOH, DIDEPAN TV!" Ucap Al akhirnya, karna kupingnya pengang terus dipanggil.

"Saya kira ilang, lagian kecil banget" Gurau Satya.

"Ck, sana masak yang anget-anget"

"Kamu sakit?"

"Hah? Nggak" Ucap Al heran, padahal ia sendiri yang merawat Al.

"Tumben pengen yang anget-anget"

"Mendung noh, dingin ga liat lo. Pengen yang anget" Ucap Al jengah.

"Iya iya, saya masakin ya"

Satya menuju ke dapur dan mulai memasaknya, ia membuat sup Samgyetang ala Korea. Menurutnya pas jika dimakan sekarang. Ia juga menggoreng mandu, dimsum ala Korea. Tema hari ini 'Korean Food'

Selesai menyiapkan sup nya, ia memanggang mandu dengan air maizena diatas teflon, agar mendapatkan tekstur krispinya.

"Masak apa nih?"
Al menongolkan kepalanya dibalik badan Satya, dan saat itu juga mandu yang sedang Satya panggang memercikkan minyak panasnya dan mengenai dahi Al.

"Aduh! Perih banget, ANJING! Kulit gue ngelupas!" Satya yang mendengar Al berteriak ia langsung mematikan kompornya dan mencari kotak obat yang entah ada dimana.

Al yang duduk di meja dapur melihat Satya berlari kesana kemari tanpa tujuan yang jelas. "Nyari apaan?" Tanya Al yang membuat langkah Satya terhenti.

"Kotak obatnya dimana? Itu kalo ga segera dikasih salep nanti membekas" Al menunjuk laci lemari didekat sofa yang ia tempati tadi.

Satya langsung membuka laci dan mengambil kotak obatnya.

"Tunggu sebentar ya, saya basahin dulu kapasnya"

Selesai membasahi kapasnya, Satya perlahan mulai mengobati pipi Al, walau sering di teriaki Al, tapi gapapa itu semua salah Satya. Ia kurang memperhatikan sekitar.

"Maaf ya Al, saya ga tau kalo kamu disana" Ucapnya dengan membereskan kotak obatnya.

"Kenapa minta maaf? Gue yang salah ga was-was dulu" Ucap Al dengan membenarkan hansaplast nya.

Btw, posisi mereka ini agak gmn gitu. Al duduk dimeja makan, Satya berdiri didepannya. Terus mereka deket banget jaraknya.

Satya menunduk penuh penyesalan. Tangan Al terulur untuk menyentuh pundak Satya, "Gapapa, gue yang salah. Lanjut aja masaknya gue tunggu disini" Ucap Al dengan senyum manisnya.

𓃠By. FersyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang