Satu

859 99 10
                                    

--

WELCOME TO EUNCHAN UNIVERSE

--

"Taruhannya 4 juta, gimana?"

"10 deh, ngga selevel sama gue. Kalo ngga lebih dari itu, gue ngga akan balapan sama dia. Mending nyari yang lain aja."

Eunseok gandong tas nya itu, waktu pelajaran udah selesai. Saatnya dia balik kerumah buat istirahat, tapi sebelum itu temen nya, Jisung kasih tau dia info.

Biasalah, infonya; Tentang tawaran balapan sekalian taruhan.

Tetapi, pas Eunseok denger nominal yang disebut Jisung. Auto Eunseok tolak begitu saja, padahal sama saja kan uang? Tapi menurut Eunseok, jumlah segitu bukan tipe dan bukan levelnya.

Eunseok mau nya lawan taruhan dia kasih uang yang lumayan gede untuk sehari-hari dia. Lumayan lah, begitu. Eunseok tentu aja tau siapa orang yang mengajak dia taruhan itu, orang itu teman waktu smp nya.

Eunseok dulu ngga seperti Eunseok sekarang. Eunseok dulu ngga tau caranya bersosialisasi dengan yang lainnya, dia cuma bisa nyendiri doang. Bahkan kalo semua temen kelasnya pergi kekantin, Eunseok cuma bisa diam dikelas.

Dan 'teman' yang Eunseok maksud itu adalah, berandal sekolah pas smp. Satu angkata dan satu kelas juga dengan Eunseok. Eunseok dari dulu emang ngga suka dengan 'dia', bahkan dia ngga mau berinteraksi.

Eunseok menghindar, takut seperti anak lainnya yang terkena tindas dan di buli begitu saja. Saat itu benar-benar ngga ada yang berani lawan berandal itu, semuanya takut. Tolol dan bego bukan?

Untungnya, masalah sosialisasi itu ngga Eunseok bawa saat sma dan kuliah seperti sekarang ini. Buktinya, dia memiliki banyak teman dan penggemar. Entah itu pas sma atau sekarang, dimasa kuliahnya.

Eunseok punya sahabat, Jisung. Dan orang itulah teman pertama Eunseok saat memasuki bangku sma sampai sekarang pun mereka masih temenan.

"Seok, kata dia kalo lo bisa menang lawan dia, lo bakal dapet duit..

"Duit doang? 4 juta? Dua atau tiga Minggu udah habis." Potong Eunseok

"Denger dulu! Kalo lo bisa menang, lo dapet duit dan lo bisa dateng ke club dibayarin dia sepuasnya. Yakin lo mau lewatin hal kayak gini?" Jisung

"Senakal-nakalnya gue, ngga akan pernah nginjakin ke tempat kayak gitu." Jawab Eunseok

"Lumayan seok, kok lo ngga fikirin keuntungan? Disana kita bisa liat cewek-cewek yang nari." Jisung

"Khusus untuk lo, bukan untuk gue. Gue ngga suka perempuan yang gituan, mending gue pacaran sama sesama jenis yang bener-bener polos daripada otak penuh selangkangan kayak mereka dan lo tentunya." Kata Eunseok

Ingatin Jisung, Eunseok bener-bener punya mulut pedas. Dan itu buat Jisung meringis pas denger hal tersebut, dia udah biasa dan udah kebal! Eunseok dan sifat nya yang berubah-ubah.

"Beneran homo? Ngga nyangka banget."

Eunseok mutar bola matanya malas denger pertanyaan Jisung. Tangannya melempar kunci mobil ke Jisung, Jisung yang peka langsung tangkap kunci itu.

"Bawa mobil gue. Ada urusan mau ketemu orang."

"Kemana? Ikut." Jisung

"Urusan pribadi." Katanya jalan santai sambil meninggalkan Jisung disana

"Yeu.. punya temen gini amat." Keluh Jisung

Eunseok ngga tau kemana arah jalannya, padahal tadi dia asal ngomong ke Jisung. Bilang nya ada urusan, tapi Eunseok pun ngga tau urusan apa. Dan jadilah, dia hanya jalan-jalan saja sendirian.

Racing - eunchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang