CHAPTER 7; NEKROS

14 7 4
                                    

[⚠️harshword, nsfw]
━━━━━━━━━━━━━━

"Sudah ku bilang kan kalau ingin bepergian izin dulu padaku! Dasar bocah nakal!"

Nugu...?
Aku membalikkan badan.
Alex?

"Kau? Bagaimana bisa?"

"Ckk, bahkan kau tak mendengar omelanku. Cepat berteduh dulu!" katanya sambil menarik tanganku, membawaku ke sebuah pohon besar dengan danau di ujung pemakaman.

 Cepat berteduh dulu!" katanya sambil menarik tanganku, membawaku ke sebuah pohon besar dengan danau di ujung pemakaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melepaskan tangannya dari lenganku, "Jelaskan dulu mengapa kau bisa di sini?". Dia menghela nafasnya sejenak lalu menatapku, "Ceritanya panjang, nanti aku ceritakan di rumah. Kita tunggu hujan agak reda dulu." Aku hanya mendengus kesal mendengar alasannya.

Dari jauh, aku mendengar langkah kaki mendekati kami. Alex menoleh, segera ia mendorongku jauh ke belakang. Aku bingung, ada apa sebenarnya?

"Wah wah wah ... siapa sangka ada dua serigala hitam di sini. Ah tidak, satunya berwarna putih walaupun dari kaum hitam. Jadi benar apa yang dikatakan legenda, sungguh beruntung diriku hari ini," katanya sambil menyeringai. Alex menatap dengan waspada "Lama tak jumpa, kakek tua." sapanya dengan nada mengejek. "Seperti biasa, kamu memang tidak sopan. Panggil aku Nekros, bocah s**lan!".

Tak lama, mereka saling serang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama, mereka saling serang. Pria tua itu walaupun badannya sudah rapuh tetapi gerakannya sangat luwes dan cepat. Dengan segera, ia menggigit lengan kanan Alex. Alex mengaduh yang kemudian berubah menjadi ringisan pelan. Nekros tampaknya sangat senang melihat Alex terluka. Aku hanya bisa menatap dari kejauhan. Entah kenapa kakiku tidak bisa bergerak, seolah bumi menahanku dengan amat.

Alex melancarkan serangan balik. Ia memukul dada Nekros tersebut sampai ada bunyi 'krek' yang cukup keras. Entah, mungkin tulang dadanya patah. Tidak sampai di sana, Alex bahkan menggigit dan mengoyak bagian betis Nekros. Sebagai penutup, Alex mematahkan besi pagar, berlari ke arah pria tua itu dengan amarah memuncak dan menancapkan besi itu ke mata Nekros, membuat empunya berteriak sangat keras sampai burung gereja terbang dari sarangnya. Alex berlari ke arahku, menarikku paksa lalu berlari meninggalkan pemakaman.

"TUNGGU PEMBALASANKU, ALEXANDRO!"

♪ ♪ ♪

Hujan mengguyur seisi kota dengan deras. Beruntung tidak ada petir dan guntur yang mengikuti. Disini aku, duduk berhadapan dengan Alex sambil memasang tampang kesal sembari menagih pertanyaan saat kami di pemakaman.

"Jadi ... apa yang ingin kau ketahui, sobat?"

"Semuanya. Ceritakan semuanya padaku, sampai aku mengerti."

"Kau mau mulutku berbusa karena bercerita padamu semalaman?!"

"Tak masalah."

"Cih," dia mendengus kesal. Aku senang sekali membuat dia marah. Aku pikir sekarang aku menemukan hobi baru, mengusilinya.

"Tidak, Axel. Pilih pertanyaan terpentingmu dulu untuk sekarang. Nanti juga kau akan mengerti dan tau dengan sendirinya."

Ck, memang menyebalkan sekali anak ini.

























"Huh, baiklah! Pertanyaanku tidak berubah, bagaimana kau bisa keluar dari cermin dan siapa pria tua di pemakaman tadi? Bagaimana kau bisa mengenalnya?"

Ημίαιμος (HALF BLOOD) | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang