chapter 14

253 16 0
                                    

Klang...

''Bagaimana?''. Tanya katia dengan tatapan penuh percaya diri.

''Kemampuan anda semakin baik''.

Kini dirinya sudah berusia delapan tahun dan sejak saat itu emel memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan memilih untuk mengabdikan hidupnya untuk katia.

Dan saat ia berulang tahun yang ke tujuh melody memberikan hadiah yang tak terduga yaitu sebuah pedang yang sangat indah.

Sejak saat itulah emel yang  sebenarnya memiliki kemampuan yang hebat mengajarinya berpedang.

''Latihan yang menyenangkan''. Puji katia lalu memeluk emel ''terima kasih emel''.

Emel tersenyum. ''Jika itu membuat anda bahagia maka saya akan melakukan nya''.

Dan sekarang...
Ia sudah tak memikirkan lagi keluarganya, ia merasa memiliki keluarga saat bersama emel dan melody.

''Emel...bagaimana caramu menyembunyikan inti aura? Bukankah itu sulit?''.

Inti aura...
Hanya kesatria dengan jiwa yang bersih yang memiliki kekuatan itu.

Katia baru menyadari hal itu ketika melihat emel yang berlatih diam diam di malam hari, sungguh luar biasa!

Ternyata melody memang hebat dalam memilih orang, dan karena melody mengenal emel lebih dahulu ia juga sangat mempercayainya.

''Ya...bagaimana ya...''. Emel kebingungan.

''Ayolah emel...''.

''Ah...sepertinya anda harus mencari tahu jawabannya sendiri''. Jawab emel lalu menggaruk tengkuknya karena malu menjawab seperti itu.

Katia menyilangkan tangannya lalu menatap tajam emel, lain dengan emel yang mengalihkan pandangannya.

''Jika anda seperti itu maka emel akan merasa terganggu''.

Kedua orang itu menoleh ke arah suara lalu segera duduk di tikar khusus untuk beristirahat setelah berlatih.

Melody membawakan camilan dan minuman dingin untuk meredakan rasa lelah mereka.

''Tapi...''.

''Apa anda ingin memilikinya juga?''. Tanya emel.

Katia menggeleng lalu meminum susunya ''terima kasih, tapi aku hanya penasaran''. Jawabnya ceria.

Setelah menghabiskan makanan nya katia bangkit dan memeluk lengan melody.

''Bolehkah...?''.

''Tidak!''.

''Ayolah...''.

''Anda sudah melakukannya minggu lalu''.

Emel hanya tersenyum karena tak bisa membantu nona nya untuk izin pergi sebentar, meskipun beberapa kali di temani olehnya melody tetap khawatir pada keselamatan nona katia.

''Apa anda mau saya ajak ke suatu tempat yang bagus?''. Tawar emel sopan.

Melody memberikan tatapan yang sangat tajam.

''Kemana lagi kau membawanya''.

''Tempat yang aman dan disana akan di penuhi orang orang yang baik''.

Mendengar itu melody tertawa kecil lalu ''anda bisa pergi ke tempat itu bersama emel''. Usulnya.

''Kemana?''.

''Anda akan menyukainya''. Jawab emel menyela.

Setelah beberapa saat katia mengangguk lalu segera berganti pakaian.

Because, All Happiness Is My DutyWhere stories live. Discover now