1. As I Meet You

2.2K 179 19
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Jeremy tidak pernah berpikir, jika mengurus kepindahannya bisa semelelahkan ini. Padahal baru beberapa hari kepulangannya ke negara kelahirannya, tapi sudah banyak sekali kesibukan yang harus dilakukannya.

Terutama untuk hari ini. Jeremy baru saja memindahkan barang-barang yang dibutuhkannya ke tempat bekerjanya yang baru. Walaupun tidak banyak, tapi tetap saja ini sangat melelahkan untuknya.

Sejak memutuskan menjadi seorang fotografer, ini adalah pertama kalinya Jeremy bergabung di sebuah agensi yang cukup besar. Jadi agaknya cukup sulit untuknya ketika harus berhadapan dengan orang-orang baru, untuk dirinya yang malas sekali bersosialisasi.

Biasanya, sebagai seorang fotografer lepas, Jeremy tidak perlu susah-susah untuk berkomunikasi atau melakukan percakapan secara formal dengan orang lain. Siapa yang menginginkannya harus mengikuti aturannya. Namun kali ini, keputusan kecil yang ia buat saja harus ada persetujuan dari pihak agensi.

Jeremy tidak terbiasa terikat. Jadi ia masih harus beradaptasi dengan tempat kerjanya yang baru ini. Kalau saja Jonathan—sahabat karibnya—tidak memaksanya untuk bekerja disini, Jeremy mungkin tidak akan kesulitan mengurus hal-hal seperti ini.

“Je!”

Jeremy saat itu tengah berada di depan lift. Mengotak-atik kamera yanag ada di genggamannya sambil menunggu pintu lift terbuka, ketika sebuah suara yang begitu dikenalinya terdengar di indera pendengarannya. Memanggilnya dengan begitu lantang.

Jeremy menoleh ke asal suara. Benar dugaannya, jika panggilan tersebut berasal dari seseorang yang dikenalinya. Disana, berdiri Jonathan yang tersenyum lebar ke arahnya. Sepertinya sahabatnya itu baru saja keluar dari ruangan tempatnya bekerja.

Dengan langkah lebarnya, Jonathan langsung menghampiri Jeremy. “Padahal kita bekerja di tempat yang sama, tapi aku tidak melihatmu sekalipun,” ucap Jonathan sambil menepuk bahu Jeremy kuat.

“Kau lupa siapa yang menyuruhku bekerja disini?” Jeremy berekspresi malas. “Kalau kau lupa, aku bisa mengingatkan, jika itu adalah ulahmu sendiri yang menginginkan ku bekerja disini.”

KISS OF FIRE | WhitoryWhere stories live. Discover now