00

249 12 2
                                    

Happy Reading!

PLAKK

"GILA LO ALE?!" Ucap seorang lelaki tampan setelah tangannya dengan mulus menampar gadis cantik dengan make up tebal dan baju ketat di hadapannya.

Alesha Briana Crist atau kerap dipanggil dengan sebutan 'Ale' itu memegang pipi kanannya yang memerah karena tamparan keras yang di lakukan oleh lelaki yang ia cintai. Miris bukan?

"IYA GUE GILA! GUE GILA KARNA LO LEO!" Teriak Alesha, tangannya menunjuk gadis yang berada dibelakang punggung tegap lelaki yang tadi ia panggil dengan sebutan 'Leo' itu dengan tatapan tajam "Dan ini semua gara-gara lo jalang sialan!"

Leonel Xavi Hernandez lelaki tampan dengan segala aura dingin dan datar miliknya, bahkan banyak sekali kaum hawa yang berlomba-lomba untuk mendapatkannya baik dengan cara baik atau kotor sekalipun.

Leo menepis tangan Alesha "Berhenti buat onar apalagi sampe bully orang separah ini." Ucapnya memberi peringatan.

"Tapi dia duluan yang deketin lo!"

"Dengan cara lo dorong dia ke tangga bakal bikin gue ngelirik lo?" Tanya Leo datar.

Leo mendekatkan bibirnya ke telinga Alesha "Mimpi lo ketinggian." Bisiknya penuh penekanan lalu meninggalkan Alesha dengan tatapan kosongnya.

Alesha terdiam cukup lama, setelah itu beranjak menuju parkiran, ia akan mendinginkan pikirannya terlebih dahulu. Lebay? Katakan saja ia seperti itu, Leo adalah cinta pertamanya, maka dari itu Alesha bertekad mendekati Leo dengan cara agresif agar tidak ada siapapun yang mengambil pemuda itu dari dirinya. Ia mulai mengendarai mobilnya tak tentu arah dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Huftt.."

Alesha menyandarkan tubuhnya setelah memarkirkan mobilnya di area sisi jalan, ia menutup matanya guna menghilangkan pikiran yang membuatnya seperti orang gila. Tanpa dirinya tahu bahwa tepat di depan matanya terdapat truk dengan rem blong bersiap menghantam mobil mewah miliknya.

TIN TIN!

BRUGH! BRAK!

Alesha terdiam beberapa detik karena syok, tidak lama setelah itu ia tersenyum tipis.

"Maaf ma, pa, Ale terlalu egois mikirin diri Ale sendiri, Ale bahkan ga pernah lirik kalian dan bersikap kepada kalian layaknya orang asing, Ale harap kalian bahagia." Ucapan lirih itu baru saja terucap dari bibir gadis cantik yang mulai menutup matanya setelah mendengar suara sirine ambulans mendekat.

Sedangkan disisi lain, gadis manis dengan permen loli di mulutnya sedang berjalan di daerah komplek dekat panti asuhan, atau sudah ia anggap rumah sendiri. Kakinya melangkah dengan semangat dan jangan lupakan raut wajahnya yang cerah.

"Kapan lagi ibu panti bolehin Eya keluar." Ucap gadis itu semangat.

Aleya Fransisca namanya, cantik, polos, lucu, tetapi ada beberapa sifat konyol dan menyebalkan terselip di dalamnya. Bisa dibilang ini pertama kali gadis itu di perbolehkan untuk keluar dari area panti, tak heran jika ia merasa sangat senang layaknya memenangkan lotre.

Aleya merentangkan tangannya lalu memejamkan mata untuk menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya "Huaaaaaaaa seger banget udaranya, pokonya besok besok Eya mau keluar lagi!"

Entah kesialan atau keberuntungan bagi gadis itu untuk di perbolehkan keluar area panti, dari arah Barat terlihat bus sekolah mengarah kepadanya dengan kecepatan tinggi. Sebelum Aleya membuka matanya ia dikejutkan dengan tubuhnya yang terhempas jauh setelah bus itu menghantam keras dirinya.

"Besok besok Eya ga bakal keluar panti kok, tadi cuma bercanda aja hehe. Tuhan, Eya masih mau hidup, Eya janji bakal lebih nurut dari sebelumnya, maaf dan terimakasih untuk semuanya." Gadis itu berucap lirih sebelum kesadarannya terenggut.

To Be Continued...

PLAIN GIRL TRANSMIGRATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang