4. LEARN

2.1K 143 6
                                    




Heeseung melajukan mobilnya dengan laju standar, rasanya ingin memutar kota agar lebih lambat sampai ke rumah si kecil. Hubungan keduanya makin dekat sejak kejadian itu, ia dan Jake sering kali berebut untuk mengajak Sunoo pergi keluar untuk sekedar makan atau hanya hilangkan penat.

Keinginan miliki si kecil tentu rasanya makin besar ketika Sunoo bilang 'suka' pada keduanya. Tapi Heeseung yang dasarnya sudah sangat mengenal Sunoo mengerti yang dimaksud suka oleh Sunoo itu seperti apa, bukan dalam artian jadi yang terkasih dan miliki status kepastian.


Untuk masalah orientasi sexual saja Sunoo masih ragu apakah benar sesama lelaki bisa menjadi kekasih selayaknya laki-laki dan perempuan. Namun nampaknya penjelasan Heeseung dengan kalimat,

"Tidak masalah untuk tidak sama seperti yang lain. Karena bukan kah cinta dan jatuhkan percaya itu karena orangnya bukan karena jenis kelamin. You love the person not a gender"

Well, setidaknya dari deeptalk waktu itu Sunoo tidak lagi bertanya masalah itu.
Tapi yang jelas jangan lah terlalu pada anak ini, tapi harus bagaimana? tiap mata bertemu rasanya obsidian berwarna ember itu seperti menghipnotisnya untuk jatuh makin dalam.
Dan Heeseung tau itu bukan hanya pada dirinya, melainkan pada tiap-tiap hati yang sudah tumbuhkan rasa pada sang matahari kecil ini.



Melirik Sunoo yang mengernyitkan alisnya memijat hidung nampak pusing, tidak biasanya Sunoo seperti ini.
Maka reflek telapak tangan Heeseung menyentuh kening itu memeriksa apa tubuhnya demam.


"Eeh!" Kaget Sunoo tiba-tiba tangan Heeseung mendarat di keningnya.

"Kenapa kepalanya? pusing?" tanya Heeseung lembut mengelus pipi Sunoo lembut dengan mata masih fokus kedepan.

"Ga tau rasanya hari ini cape, lemes banget kak. Mana tugasnya masih banyak lagi yang harus dikerjain" Gumam Sunoo.


Kayanya dia lupa fakta 2 kali ejakulasi dalam waktu dekat juga bisa buat tubuh lemas dan lelah.


"Haduhh ya udah kalau gitu Sunoo pulang langsung makan terus tidur aja. Gapapa kita ga belajar dulu okay. Terus juga kalo ada obat dirumah minum dulu ya, biar cepet enakan badannya." Perhatian Heeseung buat Sunoo senyum manis memeluk lengan terdekat Heeseung.


"Terima kasih kak Heeseung udah jadi sosok kakak yang baikkkk banget buat aku" ucap Sunoo dengan manis namun pahit untuk Heeseung.

'Kakak aja ya sun? Aku mau lebih' ratap hati Heeseung.

 


 


Tidak lama keduanya sampai dikediaman mewah keluarga Kim. Ketika mobil mereka masuk gerbang nampak ada mobil asing yang Sunoo tidak ketahui.

'Apa ayah sedang kedatangan tamu ya?' Gumam Sunoo sedikit aneh karena semalam ayah dan ibunya baru saja sampai rumah dan itu berarti hari ini hari rehat mereka, tidak biasanya mereka menerima tamu jika diwaktu libur.


Heeseung dan Sunoo turun diwaktu bersamaan. Nampak pintu megah kediaman Kim terbuka lebar-lebar nampakan ayah Namjoon sedang memimum kopinya.


Ketika nampak dua orang disana akan masuk, Namjoon langsung menghampiri putranya yang baru pulang sekolah.

"Loh? Adek udah pulang? kenapa ga minta jemput mamang.. Ini juga jadi bareng sama nak Heeseung?" Tanyanya pada Sunoo disertai peluk dan ciuman dikeningnya sayang.

Lalu setelahnya menyalami Heeseung yang membungkukan badan padanya.

"Tadi adek pas keluar gerbang ehh kak Heeseung juga katanya lewat situ dari kampus jadi nebeng deh. Kan kak Hee juga emang mau kesini." Jelas Sunoo sambil masuk kerumah diikuti dua orang dibelakangnya.

Sunoo Harem (Completed)Where stories live. Discover now