Phoenix Power

83 7 1
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kyaa!!"

"Tolong kami!!"

"Tolongg!!"

"Heliopolis diserang!!"

"Ayo lari!!"

Liza berlari menghampiri arah serangan, ia terkejut kala mendapati salah satu ketua pasukan Jark Matter dengan banyak indaver di belakangnya. Ia sangat tahu siapa ketua pasukan itu karena sudah sering berhadapan dengannya.

"Ruin, berhenti!" perintah Liza membuat sang ketua pasukan, Ruin,menoleh ke arahnya.

"Oh Liza, kita bertemu lagi," sapa Ruin membuat Liza berdecih.

"Apa lagi yang kau mau kali ini?" tanya Liza menatap tajam Ruin.

"Sama seperti sebelumnya, mengusir penduduk Heliopolis dan menguasai Sistem Phoenix," jawab Ruin dengan senyum liciknya.

"Tidak akan ku biarkan!" bantah Liza.

"Kami juga tidak senang Heliopolis berada di genggamanmu," ujar Lucky yang baru saja datang bersama Hammie dan Stinger.

"Kalian ... kenapa ada di sini?" tanya Liza.

"Kami akan membantumu, tidak akan kami biarkan teman kami berjuang sendiri," jawab Hammie membuat Liza tersenyum kecil.

"Baiklah, ayo teman-teman!" pekik Lucky.

"Okyuu!" balas yang lain, kecuali Liza.

Cring.

Cklek.

Seiza Change!

"Star Change!"

Cklek.

Sring.

"Super star, Shishi Red!"

"Poison star, Sasori Orange!"

"Shinobi star, Chameleon Green!"

"Fire star, Phoenix Orange!"

"Pahlawan terhebat, Uchuu Sentai ...," ujar Lucky.

"Kyuuranger!" pekik yang lain, kecuali Liza.

"Waktunya menguji keberuntunganmu!" pekik Lucky yang maju diikuti oleh yang lainnya.

Liza langsung berhadapan dengan Ruin, keduanya saling menyerang dengan sekuat tenaga. Sang gadis berusaha untuk mencari cara agar bisa mengalahkan Ruin dan tidak membiarkannya melarikan diri lagi.

"Kau yakin bisa bertahan seperti kemarin?" tanya Ruin dengan nada licik.

"Setidaknya aku harus mengalahkanmu secepat yang ku bisa," balas Liza yang terus menyerang Ruin.

𝑻𝑯𝑬 𝑷𝑯𝑶𝑬𝑵𝑰𝑿Donde viven las historias. Descúbrelo ahora