Masa Lalu Narendra

207 11 0
                                    

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.






"Liburan?"
Tanya laki-laki yang berjalan di samping Sara. Sedangkan gadis itu hanya menanggapi seadanya.

"Nemenin kak Ikal".
Jeff mengangguk.

"Kamu ngga ada acara malem ini? Mau keluar sama kakak?"
Tanya Jeff berusaha bersikap ramah pada adik temannya itu.

"Ngga bisa. Kak Ikal minta aku tetep di kamar sampe dia dateng".
Ucap Sara yang sudah berdiri di depan kamar hotel miliknya. Jeff ikut berhenti. Supir yang tadi kakaknya minta untuk membawakan koper milik Sara sudah pulang terlebih dahulu. Jeff yang menggantikan tugas itu.

"Thanks ya kak".
Sara mengambil alih koper miliknya dari genggaman Jeff. Gadis itu masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar hotel tanpa menoleh ke arah Jeff.

Bersandar di daun pintu, Sara menghela nafas pelan. Dia bersyukur bisa berbohong dengan baik. Dia berjalan ke arah kamar untuk meletakkan koper miliknya. Duduk di atas ranjang, Sara sedikit merenung.

Saat seperti ini dia jadi teringat oleh Naren. Cowok pertama yang berhasil mengambil hatinya. Cowok yang bisa memperlakukan Sara sebaik itu. Sayangnya semua tidak bisa diperbaiki. Semua sudah terlambat. Sara menyesal.

Flashback

Naren berusaha menghubungi nomor Sara. Namun, panggilan tersebut tidak terjawab. Bahkan terakhir kali menjadi panggilan tidak terjangkau. Sepertinya ponsel milik Sara mati.

Naren berusaha mencari alamat hanya berdasarkan foto yang diberikan oleh Sara. Cowok itu bahkan bertanya pada beberapa temannya yang mengetahui lokasi itu. Akhirnya ada satu temannya yang tau. Lokasi sebuah penginapan di daerah yang tidak terlalu jauh. Dengan bermodalkan motor miliknya, Naren segera menuju lokasi.

Karena belum hafal dengan jalan menuju lokasi, beberapa kali Naren harus berhenti karena bingung menentukan jalan. Hingga satu jam kemudian dia baru sampai. Tempat yang seperti villa, tetapi dengan penampilan yang lebih sederhana berada di depan Naren. Tidak ada rumah-rumah di sekitarnya. Hanya ada beberapa bukit yang tampak gelap di tengah malam itu.

Cowok itu segera turun dari motor dan berlari ke arah pintu. Semuanya terlihat gelap. Bahkan Naren tidak dapat melihat apapun dari luar. Beberapa kali cowok itu mengetuk pintu dan memanggil nama Sara. Tetapi tidak ada jawaban.

Dengan terpaksa Naren mendobrak pintu itu. Dia berhasil pada percobaan ketiga. Naren segera mencari saklar lampu di sekitar. Menekan saklar hingga ruangan itu menyala. Samar-samar Naren akhirnya bisa mendengar suara seorang gadis.

Naren berjalan untuk mencari sumber suara itu. Hingga tiba di suatu kamar, suara itu terdengar semakin jelas. Naren membuka pintu dengan perlahan. Dia tidak pernah menyangka pemandangan yang dia lihat di depannya.

"Sara"
Panggil Naren pelan berusaha mendekati gadis itu. Sara tidak menengok. Gadis itu masih menangis diantara gelungan selimut yang membungkus badannya. Sara menelungkupkan kepalanya di kedua sela tangannya.

Falling Into You [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin