Ep 10 _ Kencan kedua

3 0 0
                                    

Hari ini adalah hari kedua mereka berdua bertemu.

Naju bertanya-tanya kemana Jiho akan membawanya untuk perjumpaan kencan kedua mereka nanti.

"Haih, hari ini kau juga cantik" kata Jiho.

"Aku emang cantik" jawab Naju.

Namun, kapan Jiho ingin mengungkapkan perasaannya kepada Naju, jika dia menyukai Naju, mengapa dia tidak mengungkapkannya saja? Kenapa dia menggoda Naju dengan kata-kata manis itu setiap hari? Emangnya Jiho menyukai Naju atau tidak?

Itulah yang ditanyakan Naju dalam hatinya.

"Kamu mau bawa aku kemana"

"Ikut aja"

Beberapa saat kemudian, mereka berdua tiba di lapangan hijau yang luas.

Ada banyak orang yang piknik di sana.

"Kita di sini untuk piknik?"

"Ya" jawab Jiho.

"Bukannya ini membosankan?"

"Kamu belum coba, belum tau"

"Hmm"

Jiho membentangkan tikar kotak-kotak itu di atas lapangan hijau.

Jiho memilih tempat yang tepat yaitu di bawah pohon.

"TARAAA!!"

Jiho mengeluarkan makanan manis dari keranjang yang dibawanya.

Ini berisi croissant, macarons, dan kue tiramisu.

"Kenapa kamu nggak nggak kasih tau aku mau bawa makanan manis"

"Nggak apa-apa. Semua ini adalah kejutan untukmu. Suka nggak?"

"Hm, suka deh~"

Mereka juga menikmati makanan manis dengan nikmat.

"Ada minuman?"

"Tentu saja" jawab Jiho sambil melontarkan senyum manis ditambah seringai kecil pada Naju.

Jiho menggulung lengan bajunya hingga siku.

Dia mengambil wain merah dari keranjang serbagunanya dengan penuh karisma. Kemudian dia menuangkan wain merah itu ke dalam gelas Naju.

"Bukannya ini mahal? Dari mana kamu mendapatkan uangnya?" tanya Naju.

"Tabungan"

"Tapi, bukannya kita belum bisa minum wain, ya? Kan kita belum cukup umur"

"Minum aja. Jangan banyak omong dah"

Mereka berdua merasakannya dengan jantung berdebar.

"WAH. INI BAGUS" kata Naju.

"Ternyata nggak seburuk yang kukira"

Setelah itu, mereka kembali menikmati makanan manis dengan nikmat hingga makanan tersebut habis disantap.

"Jiho"

"Hm?"

"Matahari terbenamnya indah, ya" kata Naju.

"Ya.., indah banget.." bukan matahari yang dilihat Jiho melainkan Naju.

"Aku sangat sibuk dengan keseharianku sehingga aku lupa jika matahari terbenam seindah ini"

"Aku juga merasakan hal yang sama.."

🕛🕒🕕🕘














































We You and IWhere stories live. Discover now