Kejutan

409 77 45
                                    

Ctas

"Hiks, ampun ayah hiks ampun"Rain kecil meringkuk kesakitan ketika sebuah rotan menghantam tubuhnya dengan keras.

"Dasar sialan, apa kau tidak bisa untuk tidak membuatku malu?"

Ctas

"Sudah aku katakan agar kau tidak keluar kamar selama acara ulang tahun kakakmu berlangsung sialan!"

"Ta-tapi Rain lapar hiks, Rain hanya ingin mengambil makanan hiks"Ucap si kecil lagi.

"Harusnya kau bisa menahan laparmu sialan, karnamu acara ulang tahun anakku jadi berantakan!"Type yang sedari tadi hanya duduk diam, kini ikut memaki putra bungsu mereka.

"Rain sudah tidak makan dari kemarin bunda hiks, Rain hanya ingin mengambil sedikit makanan"Tubuh kurus nan ringkih itu berusaha untuk duduk.

"Kau pikir kami peduli hah? Mau kau belum makan sebulanpun itu bukan urusan kami sialan!"

Ctas

Ctas

Darah sudah mengalir dari tubuh kecil Rain. Namun tetap tidak membuat kedua orang tuanya puas.

"Tidak ada makan untukmu selama tiga hari!"Rain terkejut mendengar perkataan sang bunda.

"Hiks, ta-tapi bun, Rain sangat lapar hiks"Mohon Rain dengan tangisan deras.

"Aku tidak peduli!"Type dan Tharn meninggalkan Rain yang menangis penuh kesakitan. Tubuh penuh darah, perutnya yang merasa sangat lapar benar benar menyiksa Rain.

"Oekk oekkk"

Rain terbangun dari tidurnya ketika suara keras dari bayi kecil di sampingnya. Nafas Rain terengah ngeah karna mimpi buruk tentang masa kecilnya.

"Hah hah, mimpi sialan itu lagi"Gumam Rain pelan dan mengusak kasar rambutnya dengan frustasi.

"Kenapa mimpi mimpi itu tidak mau pergi? Kenapa disaat aku berusaha hidup dengan baik, tapi mimpi itu malah menghalanginya hiks... aku tidak kuat hiks"Rain menangis lagi. Entah sudah keberapa kali Rain menangis.

"Hiks, ini sa-sangat menyakitkan hiks, sakit hiks sekali hiks"Rain memukul dadanya yang sedikit terasa sesak.

"Oekk... Oekkk... HuwaaaaAAAAAA!"Rain segara menoleh kesamping, tempat dimana keberadaan bayi laki laki yang sedang menangis.

"Heii, cup cup sayang, jangan menangis ya cup cup"Rain berusaha untuk menenangkan bayi itu dengan segala usaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heii, cup cup sayang, jangan menangis ya cup cup"Rain berusaha untuk menenangkan bayi itu dengan segala usaha. Namun tetap tidak berhasil.

"Apa dia haus? Tapi kan aku tidak mempunyai stok susu bayi"Gumam Rain bingung. Tak lama dia menatap dadanya sendiri.

Vicaria Mater(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang