Rumah sakit

153 20 4
                                    

*tanpa banyak bacot kita mulai aj*

*Tandai typo*

*Vote commen*

**
Sejak tadi Aksar tidak berhenti mondar mandir di depan ruang IGD, .raut khawatir  terlihat jelas di wajah Askar,yang Askar rasakan sekarang sudah bercampur aduk antara menyesal,khawatir bahkan takut terjadi apa² pada istrinya.

*Yah Allah ma,afkan aku,ku mohon selamatkan istriku semoga tidak terjadi apa²_Batin Askar menangkup kedua tangannya lalu duduk di salah satu kursi depan Ruangan IGD.

"Papah!"pekikan keras terdengar dari arah lorong rumah sakit,dan itu membuat kepala Askar yang tadi di rindukan kini terangkat.di sana terlihat putrinya Fanya bersama Rafa sedang berjalan ke arahnya dengan Raut wajah yang sangat Khawatir.

"Papa mamah kenapa?"Tanya Fanya bahkan air mata juga ikut menetes di pipi gadis itu.

Askar yang melihat itupun bangkit lalu mendekap erat putrinya"ma,afin papa sayang ma,af"ucap Askar parau dengan mengecup pucuk kepala Fanya yang terisak di dalam  pelukannya.

"Om Tante Fina kenapa?"Tanya Rafa juga ikut Khawatir.

"Tadi dia pingsang"jawab Askar melepas pelukan pada putrinya, lalu menyekat pelan air mata yang masih tersisa di sana.

"Kenapa mama bisa pingsan pah?"Tanya Fanya lagi.peetanya,an itu seketika membuat Askar bungkam tidak mungkin dia bilang kepada Fanya kalo Fina pingsan karna melihat dia berciuman dengan wanita lain.

"Kare-"ucapan Askar terpotong kala pintu ruangan di buka.

"Kelurga pasien"Tanya sang dokter.

"Iya saya suaminya gi mana keada,an istri saya dok?"

"Gi mana keada,an mama saya dok?"Fanya juga ikut bertanya,sedangakan Rafa berdiri di samping Fanya dengan memegang bahu perempuan itu.

Dokter yang melihat raut wajah khawatir dari keluarga pasienya hanya tersenyum tipis"istri anda tidak apa²,hanya saja dia terlalu kaget dengan sesuatu yang dia lihat. sehingga menyebabkannya jatuh pingsan,bisa di bilang istri anda syok dan berakhir dengan jantungnya yang melemah,tapi tidak apa² anda tidak perlu khawatir istri anda hanya perlu istirahat"ujarnya lalu pergi meninggalkan Ruangan tersebut.

"Pah?"Fanya memandang ke arah papahnya seolah menuntut penjelasan.

"Ma,af"hanya itu yang Askar mampu ucapkan pada putri semata wayangnya itu.

"Sekarang jelasin ke Fanya apa yang terjadi pah!?"Tanya Fanya lagi.

"Papa minta ma,af"ucap Askar lagi.

"Fanya gak butuh ma,af pah!. Fanya butuh penjelasan kenapa mama bisa pingsan?,dan dokter tadi bilang mama syok karna melihat sesuatu!,papa gak nyembunyi,in apa² kan dari Fanya?"Tanya Fanya lagi.

"Tenang Fan ini rumah sakit"Rafa  mengusap Bahu gadis itu.

Sedangkan Askar menarik nafasnya lalu mulai menjelaskan apa yang terjadi dan di akhiri kata ma,af yang keluar dari mulutnya"ma,af papah fan ma,Afin papah"Askar mencoba meraih tangan putrinya tapi langsung di tepis oleh Fanya.

"Papa tega!,salah mama apa pah!"sentak Fanya dengan Air mata yang jatuh membasahi pipinya.

"Sayang papah,papa bisa jelasin"Askar kini coba menggapai tangan Fanya.

"Jelasin apa pah!,Fanya kecewa sama papah!"ucapnya lalu pergi dari sana.

"Fan!"teriak Rafa memanggil Fanya yang menjauh dari sana,namun Teriakan Rafa tidak di dengar oleh Fanya.

"Om jangan khawatir Fanya biar Rafa yang tangani om ngurus Tante fina dulu"ucap Rafa mendapat anggukan kepala dari Askar,lalu kemudian Rafa berlari mengejar Fanya.

***
"Anya!"ujar Rafa menahan pergelangan tangan Fanya.

"Lepas Raf!"sentaknya menghempaskan tangan Rafa,sa,at ini pikiran Fanya sangat kacau.

"Anya! Tenang oke"Rafa berusaha menenangkan Fanya.

"S-akit Raf"Fanya berucap menahan Rasa sesak di dadanya,sungguh sa,at ini Fanya sangat kecewa pada papahnya.

Melihat keada,an Fanya yang tampak kacau Rafa langsung menarik Fanya ke dalam dekapan Hangatnya"iya gue tau,tapi sekarang Lo tenang dulu okee"ucap Rafa mengusap lembut Pucuk kepala Fanya.

"Sa-kit Afa"kini Fanya berucap dengan nadah Lirih di dalam dekapan Rafa.

"Sstt,tenang kalo mau nangis,nangis aja gak papa keluarin semuanya jangan di tahan"Rafa kembali mengusap lembut Pucuk kepala Fanya.

Setelah Rafa mengatakan itu ia langsung mendengar suara tangisan Fanya yang pecah dalam pelukannya.Raga  hanya bisa mengusap Punggung gadis itu agar tenang.

Selang beberapa menit tidak terdengar lagi Suara tangisan di sana,Rafa sedikit melonggarkan pelukannya lalu mengintip pelan Fanya yang ada di pelukannya.pantas saja sudah tidak ada suara ternyata gadis itu telah tertidur di pelukan Rafa.

"Tidur ternyata"Rafa berujar lalu mengangkat Fanya dan membawa gadis itu ke mobil.

***
Fanya menggeliat pelan sa,at cahaya mata hari mengenai wajahnya.
perlahan matanya terbuka,Fanya menelisik Ruangan di mana dia berada sekarang ternyata di rumah Rafa.lalu Fanya pun Bangun dan duduk di atas Ranjang tersebut.

"Udah bangun?"Tanya Rafa yang datang dari Arah pintu membawa nampan berisi makanan.

Fanya tidak menjawab,dia hanya memandang Yang berjalan ke arahnya lalu meletakan Nampan berisi makanan tadi di atas meja.

"Makan dulu"

Fanya menggelengkan kepalanya"gue mau ke rumah sakit,dari kemarin gue belum ketemu mama"Fanya berujar lalu bangkit dari sana.

"Gue antarin.tapi Lo makan dulu sedikit aja, dari kemarin Lo belum makan"Rafa juga ikut bangkit menahan pergelangan tangan Fanya.

Akhirnya Fanya kembali duduk,lalu dengan cepat Rafa Mengambil nampan berisi makanan di atas meja.kemudian menyodorkan ke arah Fanya.

"Makasih"singkat Fanya menerima nampan tersebut.

"Sama-sama"Rafa tersenyum lembut ke arah Fanya.kemudian tanganya terangkat dan sedikit merapikan Rambut gadis tersebut.

Author:Lo semua jangan tanya hati Fanya sedang apa ye udah pastinya sedang bergoyang di dalam sana

****
*Udah ah segini  dulu*

*Next?*

FRIENDZONE (ON GOING)Where stories live. Discover now