Hampa ...
Sesuatu yang hampa perlahan-lahan menggerogoti tubuh juga akal sehatnya.
Anak kecil yang menginjak usia 10 tahun ini tidak paham, dimana dirinya? Seharusnya, dia menunggu kakak laki-lakinya menjemput dirinya di taman dekat sekolah. Namun, menggapa dirinya berada di ruangan yang hampa seperti ini.
A.. Aa? ' Kedua belah bibirnya berusaha membuka untuk mengucapkan beberapa kata namun tidak ada satu katapun keluar, hanya suara ringikan kecil akibat tenggorakan yang tidak pernah disiram oleh air.
"Begitu malangnya anak ini..."
Suara terdengar begitu pedih nan kecewa terdengar ... anak kecil ini tidak paham, mengapa suara itu sangat pedih di telinganya, lalu mengapa juga begitu kecewa.
"... maafkan aku..."
Mengapa suara itu minta maaf?
Bisakah dia mengembalikan dirinya? Anak kecil ini tidak ingin kakak laki-lakinya khawatir. Juga, orang tuanya yang bisa marah karena anak kecil ini pergi tanpa izin.
"... kau tidak bisa kembali, nak. Kau harus mengemban namaku dan tugasku.."
Kenapa tidak bisa?
Lagipula, tugas apa yang perlu membuat anak kecil sepertinya harus di embankan?
Tangan yang penuh darah itu terulur di wajah anak kecil yang pucat ini, mengangkat seperti benda rapuh.
"Kau ... yang akan mengemban namaku ... nama dari Iblis kuno yang tidak memiliki warna, Ash ... sekarang nama itu menjadi namamu."
Ash?
Namanya? ... bukan, itu bukan nama yang ia miliki. Anak kecil ini menggapai tangan yang menyelimuti wajahnya. Begitu dingin tanpa ada kehangatan di sana. Ini tidak sama seperti genggaman tangan kakaknya yang hangat.
Kakak ...
Anak kecil itu memanggil nama sang kakak sekali lagi dengan bisikan lembut. Kedua kelopak matanya kembali tertutup dengan bibir yang menuturkan doa untuk terakhir kalinya.
"Satoru-niichan, kumohon. Jangan lupakan aku."
___
MOIRA
Tensei Shitara Slime Datta Ken ©FUSE
Fanfiction © A S I A !!
ACTION, FAMILY, AND COMEDY.
PLATONIC!
Warn! ; I don't know, I'll put angst or not... Maybe yet...
____
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRA [ TENSEI SHITARA SLIME DATA KEN ]
FanfictionTakdir ... Suatu kata yang sakral namun hampa baginya ... dia tidak pernah meminta takdir-nya seperti ini. Dipanggil untuk kebutuhan nafsu keinginan yang membawa kehancuran, dia ... Mikami [Name], tidak meminta seperti ini. Sebagai otherworldly ... ...