3. Chi chi?

223 50 6
                                    

Maaf atas kelamaan updatenya para sayang² ku~ Nanti update selanjutnya dilamain lagi kok ☺


Anak lelaki berambut warna merah jambu itu merasakan ada yang menatapnya sehingga dirinya berbelok penglihatan ke arah yang ia rasakan sedang menatap dirinya itu.

Yoichi tersigap kaget saat mengetahui bocah merah jambu itu sudah menatapnya dan itu membuat Yoichi memalingkan mukanya sambil berdeham, memohon agar bocah itu tidak menyadari keberadaannya. Menelan ludahnya sendiri, semuanya terasa kaku saat suara memanggil dirinya.

"Pwucuk! Mama ada pwucuk di at- atas... Atas rambut!" seorang anak kecil menunjuk - nunjuk ke arah Yoichi sambil terkesima dengan lucunya ahoge Yoichi yang seperti bentuk pucuk itu.

Muka Yoichi terlihat merah padam disaat itu juga saat mendengarnya dan menutup atas kepalanya dengan kedua tangannya agar ahogenya tidak terlihat sama anak itu lagi, dengan muka cemberut Noa menyadari tersebut dan tertawa pelan sambil menepuk pelan kepala anaknya tersebut.

"Kenapa menutup kepalamu nak?" tanya Noa yang sebenarnya sudah mengetahui jawabannya, cuma iseng menanyakan lagi kepada Yoichi yang sudah memiliki muka berwarna merah padam dan jika diteliti lebih lanjut lagi anaknya itu sedikit mengembungkan pipinya tersebut.

"Ga... ga ada..!" ucap Yoichi sambil memalingkan kepalanya. Ego yang sedikit menyenggir pun menoleh ke arah anak kecil yang berambut merah jambu itu, menarik tangan Yoichi dengan lembut tentunya dan lalu mendekatinya beserta ibu dari anak tersebut. "Permisi nona, saya melihat anak anda sedikit kesepian disini. Maukah dia berteman dengan anak saya? Kebetulan dia belum punya teman, betulkan Yo-chan?" Ego menekan katanya sambil menatap persis ke arah mata Yoichi yang membuat anak itu menatap tajam kembali kepada Ego, ibu yang diajak bicara pun mengangguk sambil sedikit terkekeh melihat mereka berdua.

Memang bener, ga ayah ga anak, sama aja.

Dan bagaimana pun juga, Yoichi menghembuskan nafasnya dan menatap kembali ke bocah itu dan mengangguk sedikit walau ia tidak menerima perkataan yang baru saja dilontarkan kepadanya. Ya... walau itu ada benarnya-

"S- salam..ke- kenal.. Noel Yoichi." perkenalan yang sungguh singkat, tangannya malu - malu diulurkan ke arah bocah dihadapannya, matanya menatap ke arah yang lain karena masih tidak berani, apalagi tadi bocah itu mengatakan tentang ahogenya yang seperti pucuk itu. Membuatnya semakin malu.

Anak yang diajak kenalan, menatap bingung dengan reaksi Yoichi lalu tersenyum, "Salam kenal! Aku Chigiri! Chigiri Hyuma, umurku sekarang menginjak.. em..." sebelum melanjutkan perkataanya, bocah yang bernama Chigiri Hyoma itu mulai menghitung dengan tangannya dan menunjukkan kepada Yoichi. "Empat tahun! Umurku empat tahun!" lanjutnya dengan penuh kebanggaan.

Yoichi pun menatap ke arah Chigiri dengan mata sedikit membesar, "Kamu.. lebih mudah dariku dong? Aku lima, berarti aku kakak mu!" 

"Kakak? Tidak tidak! Kamu lebih pendek! Pendek!" ngamuk Chigiri sambil mendeskripsikan tinggi anak yang dihadapannya, karena hal itu. Membuat Yoichi ngambek dan sekarang berjalan lebih dekat ke arah Chigiri. "Lebih besar itu bukan dari tinggi ba-? Badan! Iya badan! Tapi dari umur!" kesal Yoichi dibuat anak yang baru ia temui.

Ego yang melihat interaksi bokem- maksudnya bocil - bocil yang ada di hadapannya membuat ia menghela nafas lelah. Bukannya berteman malah berantem gegara tinggi badan doang. Dasar anak jaman sekarang. Ibu Chigiri yang melihat itu tertawa lalu memukul pelan kepala anaknya. "Yang dikatakan Yoichi bener sayang, kamu harus menerima fakta bawah dia lebih besar darimu nak." ucapnya pelan nan lembut. Memang Ego patut contohi hal ini.

Dan apapunlah yang terjadi selanjutnya, Chigiri pun menerimanya, walau tidak sepenuhnya. Yoichi dan Chigiri pun berjabatan tangan sebagai tanda pertemanan, walau muka Yoichi masih cemberut karena dipanggil pendek. Ya, dia masih dalam masa pertumbuhan, lihatlah nanti! Ia pastikan akan lebih tinggi dari bocil merah jambu ini! Pikirannya.

"Kalau begitu, salam kenal Chichi." ucap Yoichi pelan.

Mendengar nama panggilan itu, mata Chigiri terbuka lebar dan ia perlahan tersenyum.


"Salam kenal juga Yochan."

To be continued...

Don't forget to vote if you like this chapter sweetheart.

Nikmati kelucuannya dulu, sebelum bencana menampar.

Oops~

𝙎𝙝𝙖𝙩𝙩𝙚𝙧𝙚𝙙 𝙋𝙪𝙯𝙯𝙡𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang