BAB'010

14.5K 774 120
                                    

LAMA GAK UPDATE, APA KABAR READERS LIAM???

TENANG AKU KASIH PART PANJANG KOK😘

KLIK LINK DI BIO AKU DAN FOLLOW IG KU YA!!!!





HAPPY READING


Malam hari, tepatnya setelah Liam mengantarkan Laya ke apartemen dan memastikan gadis itu sudah tertidur nyenyak, barulah Liam pergi keluar menggunakan motornya.

Malam ini Liam akan menghabisi hama yang sudah berani mengganggu gadisnya, bukan hanya itu tetapi sudah membuat Liam muak dengan tingkahnya.

Liam tidak bodoh, ia tidak akan membiarkan Laya lepas dari pantauannya, selain memasang GPS, Liam juga memasang sebuah alat suara yang menempel di balik wadah ponsel milik Laya.

Di rasa waktunya tiba, Liam menyunggingkan senyum liciknya. Lawannya sudah mencapai titik targetnya, segera Liam melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, lalu menembakkan satu peluru tepat mengenai punggung sang lawan.

Berhasil, tembakannya melesat dengan cukup bagus, Liam memberhentikan motornya lalu turun dan menghampiri ke arah Aldo yang sudah terkapar lemah di aspal.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Liam menginjak perut Aldo dengan kakinya lalu pergi meninggalkan Aldo yang sudah tidak sadarkan diri.

Hama satu tersingkirkan, kini Liam tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menghabisi Kevin.

Cukup lelah dengan pekerjaannya, Liam memutuskan untuk pergi ke club, untuk menikmati satu botol wine itu tidak buruk, justru akan membuatnya sedikit merasa lebih segar.

Tidak memakan banyak waktu, Liam langsung masuk ke dalam club lalu berjalan ke arah seorang bartender yang selalu melayaninya.

Liam duduk yang langsung dihadapkan dengan meja kasir sekaligus pemesanan langsung.

"Biasa," pinta Liam kepada bartender yang sedang melayani yang lain.

"Siap, bos!"

"Sendiri?" tanya bartender itu lalu memberikan satu botol wine kepada Liam.

"Refresh," sahut Liam lalu meneguk wine-nya dengan sekali tarikan nafas hingga menyisakan setengah botol saja.

Tatapan Liam bergulir ke arah luasnya ruangan gelap itu, banyak wanita-wanita yang meliuk-liukkan tubuhnya demi mendapatkan respon dari orang yang mereka ingin tiduri.

Bukannya tergiur, justru Liam muak melihatnya, apalagi dengan wanita-wanita murahan yang sangat antusias menurunkan harga diri mereka.

Di rasa puas, Liam menyimpan uang beberapa lembar lalu keluar dari club. Liam mengabaikan wanita-wanita yang mulai mendekatinya, sesekali Liam mendorong kasar karena sangat menghalangi jalannya.

Sesampainya di apartemen, Liam menyalakan lampu kamarnya, dan tatapannya langsung tertuju pada seorang gadis yang masih setia memejamkan kedua matanya.

Sebelum ikut terlelap bersama Laya, Liam pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.

Selesai dengan mandi malamnya, Liam naik ke atas ranjang lalu memeluk Laya dari belakang, tetapi gadis itu malah menghindar membuat Liam mengernyitkan dahinya bingung, jadi Laya tidak tidur?

Dalam hitungan detik, Laya membalikan tubuhnya, sorot matanya menatap Liam membuat Liam tersenyum tipis lalu tangannya bergerak untuk menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik Laya.

WILLIAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang