03

1.8K 287 61
                                    

Musim semi berganti ketika suhu menjadi lebih dingin, orang-orang mulai memakai mantel, dan rasa susu dari dalam kulkas tidak lagi terasa nikmat

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Musim semi berganti ketika suhu menjadi lebih dingin, orang-orang mulai memakai mantel, dan rasa susu dari dalam kulkas tidak lagi terasa nikmat. 

Renjun baru saja bangun ketika pintu kamarnya diketuk. Ia merasa sangat malas untuk bekerja hari itu. Selimut hangat terlalu nyaman untuk ditinggalkan.

Namun ketukan pintu yang terdengar tidak sabaran terus membuatnya terusik. Itu pasti Chenle.

"Masuk.."

Benar saja. Sosok Chenle masuk ke kamar Renjun sembari membawa koran. Wajahnya terlihat panik setengah mati.

"Baca ini."

Dalam headline koran tertulis tentang pernikahan Lee Taeyong dengan anak perempuan kedua dari bangsawan Jepang, yang dikenal tinggal di atas bukit dengan rumah berlapis emas.

Renjun tidak begitu ingat wajah si perempuan, tetapi ia pernah mendengar, kalau anak bangsawan Jepang ini sangat ambisius, cerdas, cantik, dan pemanah yang handal.

"Apa yang salah dengan ini? Kak Taeyong akan menikah. Lalu apa?"

"Lalu apa? Kau ingat pertemuan kita dengan staff dari keluarga Lee tempo hari? Gaun yang kau buat desainnya itu. Mereka berdua tidak datang dan hanya diwakili oleh staff yang membawa coretan ukuran gaun untuk sang pengantin."

"Oh..."

Barulah Renjun menyadari, kalau ia sedang mengerjakan permintaan gaun pengantin untuk pernikahan Taeyong dan bangsawan dari Jepang. Sebelumnya ia memang punya jadwal untuk bertemu dengan keluarga Lee.

Namun dalam pertemuan itu Renjun tidak bertemu dengan kedua mempelai. Hanya dengan dua staff yang membawa catatan dari ukuran tubuh si calon mempelai. Sangat aneh, tapi Renjun saat itu tidak mengatakan apa-apa.

Ia kemudian berbelanja kain terbaik yang sample nya ia kirim melalui pos.

"Jadi calon istri Kak Taeyong, bangsawan Jepang ini?"

"Ugh! Dia pasti sangat menyebalkan! Bisa-bisanya dia hanya mengirimkan ukuran tubuhnya tempo hari. Dan aku harus mempersiapkan mental untuk bertemu dengannya hari ini."

"Oh... Kita harus bertemu dengannya hari ini? Tapi aku akan pergi ke pantai dengan Donghyuck."

"Apa maksudmu kau akan pergi ke pantai dalam cuaca seperti ini? Dengan Donghyuck!?"

"Hey! Aku sudah menuliskan dijadwalku! Kau jangan pura-pura lupa, ya!"

"Apa kau tega melihatku menghadapi si bangsawan Jepang itu sendirian?"

"Kau akan baik-baik saja, Le. Kau sudah pernah berhadapan dengan calon mertuamu, kau ingat? Hahahaha. Anggap saja ini hal serupa!"

Chenle duduk di sofa meja rias dengan cemberut. Bertemu calon mertuanya bulan lalu dan bertemu dengan klien kali ini tentu hal berbeda.

The Odd EyeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora