06 [FINALE]

1.9K 231 32
                                    

Manik cantik dengan bulu mata lentik terbuka perlahan di sebuah ruangan temaram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manik cantik dengan bulu mata lentik terbuka perlahan di sebuah ruangan temaram. Tubuhnya terbaring lemah di atas permukaan keras yang terasa tidak nyaman untuk tubuh mungilnya. Ini bukan khayalan atau mimpi aneh yang sering mendatanginya.

Renjun terbangun, mencoba mengingat apa yang terjadi beberapa jam lalu.

Ia melihat ke sekeliling tapi tubuhnya terasa kaku seperti sedang dibekukan di dalam lemari pendingin.

Matanya masih membiasakan diri dengan suasana di sekitarnya. Redup. Tidak cukup cahaya untuk bisa melihat di mana ia berada. Hal pertama yang dilakukan adalah memanggil nama kekasihnya.

"Donghyuck..."

Tidak ada jawaban.

"Donghyuck..."

Masih tidak ada jawaban.

Renjun mencoba menggerakkan tubuhnya dan ia baru menyadari kalau kedua tangannya terikat.

"Aw... Pangeran tampan sudah bangun?"

Mata Renjun mencari ke sekeliling. Suara siapa dan dari mana asalnya?

Ia ingin menoleh tapi sekujur tubuhnya benar-benar membeku. Hanya kedua matanya yang bisa bergerak ke kiri dan ke kanan, tapi tentu itu tidak cukup untuk bisa mencari sosok yang bersuara tadi.

Rasa penasarannya terjawab saat muncul sosok dari balik pintu dengan pakaian serba hitam. Sosoknya tinggi besar seperti bayangan monster yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Apakah itu Donghyuck?

"Donghyuck?"

Sosok itu menyeringai. Kedua matanya berkilat seperti mata kucing di malam hari.

"Aku sungguh sangat terkesan. Helios selalu punya kekasih di setiap reinkarnasinya. Dasar pria mesum."

Ketika Renjun benar-benar bisa melihat sekelilingnya. Ia sadar kalau ia berada di dunia yang bukan ia kenal sebelumnya.

"Aku rasa kita perlu berkenalan?"

Pria tadi mengayunkan jemarinya dan kedua ikatan pada tangan Renjun terlepas. Satu ayunan lagi dan tubuh Renjun terangkat lalu berada di dalam pelukan sosok asing itu.

Jika ini mimpi, Renjun sungguh ingin segera terbangun. Sosok tadi punya tubuh tinggi besar dengan wajah menyeramkan. Matanya menyala, punya taring, dan dua tanduk di atas kepalanya.

"Kau terlalu cantik untuk Helios. Aku bisa memberikan keabadian kepadamu wahai manusia lemah."

Renjun kehilangan kata-kata. Ia sangat ketakutan. Tubuhnya gemetar hebat.

Apakah ia akan mati di tangan mahkluk menyeramkan ini?

"Oh, aku lupa. Kita belum berkenalan."

Sosok itu menyentuh wajah Renjun dengan telunjuk kanannya. Jemari yang punya kuku setajam pedang itu mengelus wajah mulus Renjun.

The Odd EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang