19 ; rencana yang gagal

486 73 13
                                    

Warning : slight 🔞

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Warning : slight 🔞

***

Ashilla sudah beberapa kali ke puncak.

Walaupun secara track record cowok-cowok yang berhubungan dengan Ashilla—baik official atau tidak—termasuk bad boy cap kadal yang tak disukai kebanyakan orang normal, tak sedikit dari mereka yang masih cukup waras untuk meminta consent acap kali akan melakukan hal yang lebih dari apa yang biasa mereka lakukan bersama Ashilla. Dengan tipe pria macam itu, biasanya Ashilla tak menolak jika diajak "healing" berdua di puncak. Jadi, sejujurnya Ashilla sudah agak hafal dengan daerah wisata pegunungan tersebut.

Hampir seluruh penginapan dengan rating baik sudah pernah didiami Ashilla. Baik untuk sekedar main-main dengan cowok atau perjalanan dinas dari kantornya. Oleh karenanya, Ashilla cukup terkesiap ketika Wildan menyodorkan ponsel dan menujukkan sebuah villa indah yang tak pernah didatanginya. Cewek itu refleks merebut ponsel Wildan untuk memerhatikan villa yang cowok itu sarankan. Kala itu mereka berdua tengah duduk di meja makan mess Ashilla, sibuk scrolling  ponsel masing-masing untuk mencari tempat menginap setelah Ashilla merengek minta ditemani main ke puncak. Ashilla yang sudah hampir tamat semua penginapan di sana hanya scrolling  asal pura-pura ikut mencari. Padahal mungkin ia akan memilih satu dari sekian banyak villa yang ada pada fitur bookmarknya. 

"Lo gak salah pilih lokasi di Bali, kan?" tanya Ashilla, sibuk memerhatikan foto-foto yang dipajang di layar.

"Puncak itu."

"Yang bener? Vibe-nya Bali banget."

"Iya. Itu Puncak, bukan Bali."

"Kok gue nggak pernah ke sini, ya?" Ashilla bertanya lirih pada dirinya sendiri. Mempertanyakan profesionalitasnya sebagai cewek yang kerap menginap di Puncak berkali-kali. Mulutnya berucap tak ia sadari kala melihat lagi betapa indahnya Villa tempat mereka berdua check in nanti. "Apa baru?"

"Kenapa?" tanya Wildan memastikan, tak begitu dengar apa yang Ashilla ucapkan.

Cewek itu buru-buru menggeleng menyadari tengah bersama dengan Wildan. Genit-genit begitu, cewek itu masih punya muka dengan tidak berbangga diri sudah pernah menjajaki hampir seluruh penginapan di Puncak. "Enggak, nggak papa. Bagus ini! Acc!"

Setelah seminggu penuh melakukan perencanaan, keduanya meluncur dengan mobil Wildan selepas Ashilla selesai bercengkrama dengan Jihan dan Moza. Wildan tadi mampir untuk mengambil koper Ashilla di apartemen. Cowok itu menurunkan Ashilla di mall kemudian ngacir untuk bertemu dengan Mahesa.

"Ketemu Mahesa mulu deh lo, perasaan," Ashilla membuka percakapan di lampu merah. Wildan tengah menegak soda bening sambil melirik padanya.

"Dia mau resign dari kantornya yang lama, rencananya mau pindah ke tempat gue. Makanya nanya-nanya," jawab cowok itu setelah mengelap bibirnya dengan tisu.

✅️ Crush Me Lovingly | wonwoo×sanaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin