Chapter 10

4.3K 440 40
                                    

Lima panggilan tak terjawab dan panggilan ke enam tak sempat diangkat oleh Saehyun karena sudah mati duluan.

Melihat ponsel dengan dominasi warna hitam ditangan Saehyun kemudian membukanya seraya mengerutkan alis heran.

Dua ponsel?

Pria itu lantas menuntun jarinya ke galeri ada banyak foto Saehyun beserta satu orang wanita—wanita tua yang terbilang renta.

Apa ini nenek Saehyun? Mereka terlihat dekat Benak pria itu menggulir foto-foto yang ada disana namun beberapa saat ia kontan termangu dengan jari yang berhenti bergerak keningnya mengerut lebih dalam.

Tidak tunggu dulu Kim Saehyun tidak mempunyai keluarga terlebih seorang nenek jadi,siapa nenek ini?

Tepat ketika menggeser foto selanjutnya nada panggilan masuk dari orang yang sama Saehyun yang tanpa persiapan segera mengangkat panggilan.

"Halo?"

"Oh Saehyun-ah apa ini kau? Bibi dari tadi menelpon,tapi kau sama sekali tidak mengangkatnya kenapa?" Tanya seorang wanita itu diseberang telepon.

Sementara Saehyun yang dalam posisi mendengar menggigit bibir sebentar lalu menukas pelan. "Ah aku tidak ada dirumah tadi masih dikampus lupa bawa ponsel" jawab pria itu.

"Begitu sekarang bagaimana? Sudah pulang?" Tanya bibi itu lagi.

"Eum" angguk Saehyun tanpa sadar.

"Ada apa bibi?"

"Itu bibi hanya ingin memberitahu pulanglah nenek merindukanmu sudah semingguan ini kau tidak pulang ke rumah" tukas wanita itu.

"Baiklah kapan lebih tepatnya? Untuk besok aku tidak bisa sebab ada tugas kuliah" ujar Saehyun karena tentu saja ia harus datang dengan persiapan bukan ia masih butuh waktu mencerna semua (kejutan) ini.

"Aigoo nak Saehyun benar-benar sibuk ya kalau begitu bagaimana setelah tugas kuliahnya sudah selesai?"

"Oke"

"Baiklah bibi tutup dulu jangan lupa beristirahat sampai jumpa"

Klik.

Hening.

Saehyun yang dalam duduknya menghela nafas panjang sembari mengusap wajahnya kasar.

Nenek ya?

Ternyata Kim Saehyun yang asli masih mempunyai keluarga di novelnya Kim Saehyun si antagonis sampingan hanya berperan untuk membunuh pemeran utama sehingga latar belakangnya minim informasi.

Toh kehadiran pria ini hanya sesekali yang kemunculannya tidak begitu berarti pula tidak diperhatikan oleh sang penulis.

Tapi mengingat pria ini mempunyai keluarga seraya menanyakan kabar padanya jujur ia sedikit cemburu sekaligus kasihan—kasihan pada dirinya sendiri bahwa semasa hidupnya tidak ada satu pun keluarga yang menanyakan kabarnya.

Masih memandangi ponsel dengan menampilkan satu foto dilayar Kim Saehyun lantas tertawa pahit bersama mata menerawang jauh ke depan.

Kim Saehyun kau benar-benar menyedihkan

◇●◇●◇

Sudah terbilang dua hari ini Saehyun tidak muncul dihadapannya bahkan sekedar untuk mengirim pesan tidak ada seolah-olah pria itu menghindarinya.

Begitu isi benak Do Han yang kini tengah berada di kantin sedang makan siang.

Mengunyah makanannya tak minat arah pandangnya sesekali melihat ke sekitar ia menopang dagu berpikir.

I Became The Lousy Side AntagonistWhere stories live. Discover now