Bab 11: Suruh Dia Membuat Janji

2.2K 286 24
                                    

Setelah kembali ke apartemennya, Qiu Tianwen merasa bahwa pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih melelahkan daripada melakukan perjalanan bisnis seharian.

Bocah Jiang Jing itu lebih sulit dihadapi dari yang dia bayangkan. Setelah perceraian, dia masih tidak berhenti, Qiu Tianwen tidak tahu apa yang salah dengan dirinya.

Qiu Tianwen memarkir mobil, pergi ke kamar mandi untuk mandi, lalu duduk di samping tempat tidur dan mengeluarkan obat yang diberikan oleh dokter yang berisi berbagai tablet nutrisi, vitamin, dan beberapa asam folat, sederhananya memberi bayi ini makan seperti babi.

Berpikir harus minum obat ini setiap hari di masa depan, Qiu Tianwen merasa kulit kepalanya mati rasa.

Waktu itu, kenapa tidak Jiang Jing saja yang menjadi penguji obat yang sial ini?

Bukannya Qiu Tianwen tidak pernah berpikir untuk bertanya kepada Jiang Jing apa yang terjadi, bagaimana obat disfungsi pria yang disetujui berubah menjadi pil kehamilan. Tapi dia menduga bahwa Jiang Jing seharusnya tidak mengetahuinya, jika tidak, tidak mungkin dia sangat tenang.

Jika dia berbicara terlalu banyak, Jiang Jing malah akan mengetahui tentang kehamilannya, dan kerugiannya akan melebihi keuntungan.

Selain itu, hal ini sudah terjadi, jadi tidak ada gunanya mengatakan lebih banyak, dia juga tidak ingin menarik lebih banyak masalah.

Mengumpulkan pil-pil pahit ini di telapak tangannya, dia menelannya dalam satu tegukan dengan air hangat. Qiu Tianwen sedikit mengernyit, alisnya yang sedikit berkerut kini berkerut semakin dalam.

Begitu dia melemparkan kantong obat ke dalam laci, ponsel di sakunya berdering. Saat dia mengeluarkannya, dia melihat kalau itu balasan dari Jiang Jing: [Oke, kamu menang.]

*Kamu menang (算你狠): Ini lebih seperti menyatakan "kamu menang", tapi dengan emosi mengatakan "kamu hanya menang karena kamu melakukannya secara brutal". Namun itu lebih secara fisik daripada mental, (狠) berarti "agresif" atau "kejam".


Hanya dengan membaca pesan ini, dia bisa menebak bahwa Jiang Jing sedang menggertakkan giginya diujung sana.

Qiu Tianwen mencibir, dalam hatinya dia berkata, kau terlalu muda untuk bermain denganku, Nak. Lalu dia mengangkat tangannya untuk mematikan lampu, dan berbaring di tempat tidur untuk beristirahat.

Apartemen itu sunyi dan kosong, juga tidak ada vitalitas sama sekali. Qiu Tianwen menatap langit-langit dalam kegelapan, berpikir dalam hati, sudah waktunya dia membawa seseorang pulang.

Berkat Jiang Jing, Qiu Tianwen sangat lelah sehingga dia tertidur begitu dia menyentuh tempat tidur malam ini. Dia bermimpi, memimpikan adegan pernikahannya dan Jiang Jing yang disahkan di luar negeri.

Pada hari itu, keduanya berlibur untuk pertama kalinya, dan mereka tinggal di apartemen ini sampai langit gelap.

Setelah itu, Qiu Tianwen bersandar di kepala tempat tidur, menyalakan rokok dengan santai, kemudian menyipitkan mata ke akta nikah di tangan Jiang Jing dan mengeluh, "Potonya jelek banget."

"Mananya yang jelek?" Jiang Jing mencium foto pernikahan, "Aku bisa menjamin bahwa kita adalah pasangan paling tampan di pernikahan sipil."

Kulit kepala Qiu Tianwen mati rasa, dia mengulurkan tangannya untuk mengambil akta nikah di tangan Jiang Jing. Tapi dalam sekejap, kedua pergelangan tangannya dicengkeram, lalu Jiang Jing tiba-tiba berkata, "Qiu Tianwen, aku mencintaimu."

Qiu Tianwen tersedak oleh pengakuan yang tiba-tiba ini, dia mendengus dingin, "Kenapa mendadak jadi gila?"

Jiang Jing menundukkan kepalanya dan mencium punggung tangannya dengan hormat. "Aku serius, aku hanya menyukaimu dalam hidupku."

Aku Menjadi Liar Setelah Menendang Mantanku (BL)Where stories live. Discover now